Anemia Adalah Kurang Darah, Kenali Ciri dan Penyebabnya

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan, sehingga tubuh jadi cepat lemah dan tidak bertenaga.
Anemia sering dianggap sepele, padahal bisa berdampak pada produktivitas hingga kualitas hidup sehari-hari. Karena itu, penting mengenali gejalanya sejak dini dan menjaga pola makan bergizi.
Yuk, mulai lebih peduli dengan kesehatan darah kita agar tetap aktif dan sehat!
Apa Itu Anemia?
Anemia adalah kondisi ketika tubuh disebut ‘kekurangan darah’ karena jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu sedikit atau fungsinya tidak bekerja optimal. Padahal, sel darah merah bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Jika jumlahnya berkurang, organ tubuh akan kekurangan oksigen sehingga menimbulkan gejala seperti cepat lelah, lemas, hingga sulit berkonsentrasi.
Kondisi ini bisa dialami siapa saja, namun lebih sering menyerang anak-anak, remaja putri, wanita usia subur, dan ibu hamil.
Baca Juga: Cara Menjaga Kebugaran Tanpa Latihan Fisik Berat
Gejala dan Ciri-Ciri Anemia
Gejala anemia dan ciri-ciri anemia sering muncul perlahan sehingga tidak langsung terasa. Saat kadar hemoglobin (Hb) menurun, tubuh pun baru mulai menunjukkan tanda kekurangan oksigen seperti di bawah ini:
1. Gejala Ringan
Gejala ringan anemia biasanya tidak terlalu terlihat sehingga tidak disadar, tapi berikut adalah beberapa gejala ringan yang bisa muncul antara lain:
- Mudah lelah meski setelah aktivitas ringan
- Sering merasa pusing atau sulit fokus
- Kulit terlihat lebih pucat
- Mengalami 5L: Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai
2. Gejala Berat
Gejala berat anemia biasanya sudah lebih parah dibandingkan dengan gejala ringan. Biasanya ditandai berupa:
- Kelelahan terus-menerus
- Menggigil dan pucat ekstrem
- Jantung berdebar kencang
- Sesak napas atau nyeri dada
- Gangguan fungsi organ
Baik gejala berat atau ringan, anemia harus segera diatasi agar tidak memburuk dan mengganggu kondisi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Gampang Capek dan Lemas? Yuk, Ubah Gaya Hidup Lebih Sehat
Penyebab Anemia
Penyebab anemia bisa bermacam-macam, mulai dari kekurangan nutrisi hingga adanya penyakit kronis yang mengganggu produksi sel darah merah. Ini adalah beberapa penyebab terjadinya anemia:
1. Kekurangan Zat Besi
Ketika tubuh kekurangan zat besi, produksi hemoglobin (Hb) akan menurun sehingga pasokan oksigen ke jaringan ikut terganggu. Hal ini bisa dipicu oleh kurangnya asupan makanan kaya zat besi atau gangguan penyerapan zat besi, misalnya pada penyakit celiac.
Jika berlangsung lama, anemia akibat defisiensi zat besi dapat membuat tubuh mudah lelah, pucat, dan berisiko menimbulkan komplikasi lain bila tidak ditangani.
2. Kekurangan Vitamin B12 atau Asam Folat
Kadar vitamin B12 dan folat yang rendah membuat tubuh sulit membentuk sel darah merah sehat. Kondisi ini dikenal sebagai anemia defisiensi vitamin B12 atau folat.
Penyebabnya bisa karena asupan makanan rendah vitamin B12 (misalnya jarang mengonsumsi daging, telur, atau susu), penyakit autoimun yang menyerang lambung sehingga tubuh tidak bisa menyerap B12 (anemia pernisiosa), gangguan usus seperti Crohn atau celiac, hingga infeksi cacing pita.
3. Penyakit Kronis
Beberapa penyakit kronis dapat menghambat produksi sel darah merah secara perlahan. Contohnya penyakit ginjal, kanker, Crohn, rheumatoid arthritis, hingga HIV/AIDS.
Karena sifatnya jangka panjang, anemia akibat penyakit kronis seringkali membutuhkan perawatan berkelanjutan sesuai kondisi medis utama yang diderita pasien.
Baca Juga: 5 Manfaat Pola Hidup Sehat dan Tips Memulainya
Cara Mengatasi Anemia
Ada beberapa cara mengatasi anemia yang bisa dilakukan, mulai dari memperbaiki pola makan hingga menjalani perawatan medis sesuai anjuran dokter.
1. Perubahan Pola Makan
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, kacang-kacangan, serta sayuran hijau. Sereal yang sudah difortifikasi zat besi juga bisa jadi pilihan.
Selain itu, jangan lupa menambah asupan vitamin C dari buah-buahan seperti jeruk atau jambu, karena vitamin ini membantu tubuh lebih mudah menyerap zat besi dari makanan.
2. Suplemen & Obat dari Dokter
Jika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat, dokter biasanya merekomendasikan suplemen untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Nutrisi ini penting karena berperan langsung dalam pembentukan sel darah merah.
Dalam kondisi tertentu, dokter juga bisa meresepkan obat khusus. Misalnya untuk menekan kerja sistem imun yang merusak sel darah merah, atau membantu meningkatkan produksi sel darah baru.
3. Pencegahan Anemia Sejak Dini
Mencegah anemia bisa dimulai dari kebiasaan sehari-hari, seperti mengonsumsi makanan kaya zat besi (daging merah, ayam, ikan, tahu, telur, kacang-kacangan, dan sereal) serta memperbanyak sayur dan buah tinggi vitamin C.
Hindari minum kopi atau teh bersamaan dengan waktu makan karena bisa menghambat penyerapan zat besi. Bagi wanita, penting juga memantau siklus menstruasi untuk mengurangi risiko kehilangan darah berlebih.
Menjaga kesehatan darah bukanlah hal yang sulit jika dimulai dari langkah sederhana. Yuk, terapkan pola hidup sehat sejak sekarang agar tubuh terhindar dari anemia dan tetap bertenaga setiap hari.
Baca Juga: Cegah Penyakit-Penyakit Ini dengan Rutin Minum Susu!
Selain menjaga pola makan, Anda juga penting untuk memastikan tubuh untuk tidak kekurangan zat besi, vitamin, dan mineral.
Salah satu cara praktis untuk mendukung asupan nutrisi harian, Anda juga bisa mengonsumsi susu UHT Frisian Flag Full Cream yang sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.
Susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan susu siap minum tanpa kandungan gula (sukrosa) dan mengandung 8 vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B5, B6, dan B12) dan sumber 3 mineral (Kalsium, Fosfor, dan Iodium). Ragam vitamin dan mineral ini dibutuhkan tubuh untuk bisa tetap sehat.
Susu UHT Frisian Flag Full Cream, Nikmat & Bernutrisi!
Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh).
Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!