Panduan Memilih Mainan Anak Sesuai Usia dan Keamanannya

Mainan bukan sekadar hiburan bagi anak, melainkan alat pembelajaran dan stimulasi perkembangan. Dengan mainan yang tepat, kemampuan motorik, sensorik, kreativitas, dan imajinasi anak dapat berkembang lebih optimal.
Tapi, sudahkah Anda memilih mainan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan si Kecil? Yuk, cari tahu panduan lengkapnya di bawah ini!
Mainan Anak Sesuai Usia
Setiap tahap usia anak memiliki kebutuhan stimulasi yang berbeda, memilih mainan sesuai usia akan membuat mereka berkembang dengan aman dan menyenangkan. Berikut mainan anak berdasarkan kategori usianya!
1. Mainan anak 1 tahun (motorik & sensorik)
Pada usia sekitar 1 tahun, anak tengah mengembangkan kontrol gerak dasar seperti merangkak, berdiri, dan mulai berjalan.
Mainan yang merangsang motorik kasar seperti dorong-dorongan ringan seperti walker mainan atau bola empuk akan sangat membantu.
Di sisi sensorik, mainan dengan tekstur berbeda, suara lembut, atau warna kontras tinggi bisa memperkaya pengalaman indera mereka. Misalnya, mainan kerincing, puzzle sederhana, atau balok bertekstur.
Selain itu, mainan yang dapat digenggam, ditekan, atau digoreskan juga membantu perkembangan motorik halus dan koordinasi tangan dan mata.
2. Mainan anak usia prasekolah
Ketika anak memasuki usia prasekolah (sekitar 3-5 tahun), daya imajinasi mereka mulai berkembang pesat. Mainan konstruksi seperti balok, lego sederhana, atau set bermain dapur mini bisa menstimulasi kreativitas dan berpikir simbolik.
Mainan permainan peran (role play) seperti boneka, miniatur alat-alat rumah tangga, atau kostum sederhana membantu mereka mengeksplorasi dunia nyata lewat imajinasi.
Di samping itu, mainan edukatif seperti puzzle, permainan angka, atau alat musik sederhana dapat memperkuat kemampuan kognitif dan pengenalan konsep dasar (warna, bentuk, angka).
Kombinasi unsur sensorik dan motorik tetap penting agar aktivitas bermain tak hanya menyenangkan, tapi juga mendidik.
3. Mainan anak sekolah dasar
Anak sekolah dasar usia 6 tahun ke atas, mulai membutuhkan tantangan yang lebih kompleks.
Mainan rakitan atau model kit, blok teknik yang lebih rumit, atau robot-mainan dapat merangsang pemikiran logis dan keterampilan STEM (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika).
Mainan board game, puzzle 3D, atau permainan strategi ringan juga cocok untuk anak usia ini, mereka bisa bermain sambil belajar kerja sama, merencanakan langkah, dan berpikir kritis.
Mainan outdoor seperti sepeda, skateboard, tali skipping, dan alat olahraga ringan juga sangat baik untuk memperkuat fisik serta koordinasi tubuh. Keseimbangan antara mainan edukatif dan aktif penting agar anak tetap sehat.
Baca Juga: 10 Cara Hidup Sehat dan Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari
Tips Memilih Mainan yang Aman
Bermain dengan aman sama pentingnya dengan memilih mainan yang menarik, berikut tips agar Anda dapat memilih mainan si Kecil dengan bijak!
1. Material & ukuran mainan
Pilihlah mainan dari bahan non-toksi, BPA-free, dan bebas zat kimia berbahaya. Hindari plastik dengan bau menyengat atau cat yang mudah terkelupas.
Ukuran mainan harus cukup besar agar tidak bisa tertelan. Mainan dengan bagian yang sangat kecil, bisa menjadi bahaya tersedak untuk anak.
2. Sertifikasi keamanan
Di Indonesia, mainan idealnya memiliki sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia), yang menjamin material dan desainnya sesuai standar keamanan.
Selain itu, perhatikan label “age recommendation”, kode CE (jika impor Eropa), atau tanda bahwa bahan sudah diuji non-toksik. Pastikan label tersebut tercetak jelas pada kemasan sebelum membelinya.
3. Hindari mainan berbahaya
Hindari mainan dengan tali panjang, pita, atau kabel yang bisa melilit leher anak. Jangan beli mainan dengan bagian kecil yang mudah lepas, baterai bentuk kancing yang bisa tertelan, atau magnet kecil.
Selalu periksa mainan secara berkala, jika ada bagian yang rusak, retak, atau tajam, segera buang agar tidak membahayakan anak Anda, ya!
FAQ: Pertanyaan Seputar Mainan Anak
Masih bingung soal mainan yang tepat untuk si kecil? Tenang, simak beberapa pertanyaan dibawah ini yang paling sering ditanyakan orang tua seperti Anda!
1. Apa mainan terbaik untuk anak 1 tahun?
Untuk anak usia 1 tahun, mainan terbaik adalah yang sederhana, aman, dan merangsang sensorik maupun motorik.
Anda bisa memilih mainan dorong-dorongan ringan, balok besar, atau mainan berdengung dan berbunyi lembut agar anak tertarik mengeksplorasi.
Selain itu, mainan tumpuk, puzzle sederhana, ataupun jenis Duplo, sangat cocok karena membantu koordinasi tangan dan mata bahkan saat anak masih belajar menggenggam dan memasukkan benda ke lubang.
2. Apakah mainan harus dibedakan untuk anak laki dan perempuan?
Tidak harus, ya! Pada dasarnya permainan yang baik adalah yang menyediakan opportunity belajar dan eksplorasi, bukan sekadar mengikuti stereotip gender.
Misalnya, mobil-mobilan, boneka, alat makan mainan, atau konstruksi bisa dimainkan oleh semua anak tanpa pandang gender.
Terlalu membatasi mainan berdasarkan gender bisa menghambat kreativitas dan minat anak di masa depan.
3. Bagaimana cara memilih mainan edukatif?
Pilihlah mainan edukatif yang berkaitan dengan kemampuan anak pada usia tersebut, misalnya memahami bentuk, warna, huruf, angka, atau menyusun bagian-bagian kecil.
Mainan edukatif idealnya mendorong anak untuk berpikir, memecahkan masalah, atau bereksperimen.
Selain itu, pastikan mainan edukatif open-ended, artinya dapat digunakan dengan banyak cara berbeda seiring tumbuhnya anak.
Misalnya balok kayu yang bisa dibentuk apa saja, bukan hanya satu konstruk tetap. Mainan yang fleksibel seperti ini mendukung kreativitas yang lebih luas.
4. Apakah gadget bisa dianggap mainan anak?
Gadget bisa digunakan sebagai alat bantu edukasi jika disertai kontrol orang tua, konten yang tepat usia, dan dibatasi waktu penggunaannya.
Namun gadget tidak bisa menggantikan pengalaman langsung lewat benda fisik dan interaksi dunia nyata.
Anda juga tetap perlu memperhatikan aspek keamanan digital dan privasi anak ketika gadget digunakan.
Beberapa “smart toys” memiliki koneksi internet dan fitur sensor atau aktivitas yang bisa rentan terhadap kebocoran data atau penyalahgunaan.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Agar Sehat dan Aktif
Bermain sambil belajar tentu lebih optimal jika didukung dengan asupan bergizi. Sebagai pelengkap pola hidup sehat dan pendukung cara belajar efektif, Anda juga bisa memberikan susu UHT siap minum seperti Frisian Flag Nutribrain Omega yang sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa Frisian Flag Nutribrain Omega merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.
Susu ini diformulasikan khusus untuk anak usia 3-12 tahun dan mengandung Omega 3 & 6, serta asam linolenat yang penting untuk mendukung perkembangan otak anak. Dengan rasa lezat dari susu segar, Frisian Flag Nutribrain Omega bisa jadi pilihan lebih sehat untuk bantu anak memiliki akal cermat.
Frisian Flag Nutribrain Omega juga merupakan sumber protein, serta 9 vitamin dan 4 mineral. Vitamin dan Mineral ini termasuk, vitamin A, D3, E, B1, B2, B3, B6, B12, Kalium, Kalsium, Fosfor, Iodium, dan Zink.
Frisian Flag Nutribrain Omega, Nikmat & Bernutrisi!
Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh).
Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!