Manfaat Vitamin B2 dan Sumber Alami yang Perlu Anda Tahu!

Vitamin B2, atau riboflavin, sering terdengar tapi belum banyak yang tahu manfaat lengkapnya. Padahal, vitamin ini punya peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh Anda, lho.
Mulai dari produksi energi hingga menjaga sistem saraf, semua butuh vitamin B2. Yuk, kenali lebih dalam apa itu vitamin B2, manfaatnya, dan sumber alaminya!
Apa Itu Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 atau riboflavin adalah sebuah molekul kecil namun keberadaannya sangat penting dalam tubuh Anda.
Termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks yang larut dalam air, yang mana tubuh tidak bisa menyimpannya dalam jumlah besar, sehingga Anda perlu mengonsumsinya secara rutin melalui makanan atau suplemen.
Vitamin B2 berfungsi untuk mendampingi enzim dalam reaksi metabolisme. Tanpa riboflavin, tubuh akan kesulitan mengubah karbohidrat, lemak, maupun protein menjadi energi yang bisa digunakan sel.
Riboflavin juga membantu tubuh dalam proses oksidasi-reduksi (reaksi redoks) yang krusial bagi fungsi sel dan produksi energi.
Ditambah lagi, riboflavin juga turut membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan selaput lendir agar tetap utuh dan tahan terhadap stres oksidatif.
Baca Juga: 8 Sumber Vitamin B12 dan Manfaatnya untuk Dukung Kesehatan
Manfaat Vitamin B2
Sudah tahu belum, apa saja manfaat dari vitamin B2 untuk tubuh Anda? Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Menjaga kesehatan saraf
Vitamin B2 mendukung produksi energi di dalam mitokondria sel saraf, sehingga neuron memiliki “bahan bakar” yang cukup untuk menjalankan sinyal dan komunikasi antar sel.
Tanpa suplai energi yang cukup, fungsi saraf bisa menurun, menyebabkan gangguan seperti kesemutan atau mati rasa pada ekstremitas.
Lebih jauh, riboflavin juga berperan dalam metabolisme vitamin B6 dan folat (B9), yang keduanya juga penting dalam pembentukan neurotransmitter dan sistem saraf pusat.
Dengan demikian, asupan B2 yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan kimiawi otak dan kesehatan sistem saraf secara keseluruhan.
2. Menunjang sistem imun
Riboflavin berkontribusi pada produksi dan perbaikan jaringan epitel (kulit dan selaput lendir), yang merupakan garis pertahanan utama terhadap patogen (virus, bakteri).
Dengan selaput lendir yang sehat dan utuh, potensi patogen untuk masuk ke tubuh dapat ditekan.
Selain itu, vitamin B2 mendukung fungsi sel fagosit (sel kekebalan tubuh) dalam proses “respirasi oksidatif” untuk menghasilkan reaksi spesifik melawan mikroba.
Dengan kata lain, tubuh kita memiliki alat pertahanan yang lebih baik jika asupan B2 tercukupi.
3. Mendukung produksi energi
Riboflavin adalah bagian dari koenzim FAD (flavin adenine dinucleotide) dan FMN (flavin mononucleotide), yang sangat penting dalam rantai transfer elektron di dalam mitokondria.
Tanpa B2, proses menghasilkan ATP (energi sel) dari karbohidrat, lemak, dan protein akan terganggu.
Dengan ketersediaan energi yang lebih baik, tubuh Anda bisa lebih efisien dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari berpikir, bergerak, hingga memperbaiki jaringan yang rusak.
Kekurangan B2 bisa membuat seseorang cepat lelah atau lesu walau asupan kalori sudah cukup.
4. Menjaga kesehatan mata
Riboflavin membantu menjaga regenerasi glutathione, antioksidan kuat di mata, sehingga membantu melawan stres oksidatif pada lensa dan retina. Dengan demikian, risiko kerusakan sel mata akibat radikal bebas bisa ditekan.
Beberapa studi juga mengaitkan asupan riboflavin yang cukup dengan penurunan risiko katarak dan gangguan mata seiring bertambahnya usia.
Oleh karena itu, asupan B2 bisa menjadi salah satu bagian dalam menjaga kesehatan visual jangka panjang.
5. Membantu mencegah migrain
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi riboflavin dalam dosis tinggi (misalnya 400 mg/hari) dapat membantu mengurangi frekuensi serangan migrain.
Mekanisme yang diduga adalah peningkatan efisiensi produksi energi sel otak serta pengurangan stres oksidatif pada neuron.
Contoh Sumber Vitamin B2
Agar tubuh Anda mendapatkan semua manfaat vitamin B2, tentu perlu tahu dari mana saja sumbernya, bukan? Tenang, banyak makanan sehari-hari yang ternyata kaya akan vitamin ini. Simak contohnya berikut!
1. Produk susu, telur, daging
Produk susu seperti susu, yoghurt, dan keju merupakan sumber vitamin B2 yang sangat praktis dan mudah diakses. Misalnya, dalam 100ml susu sapi terdapat sekitar 0,2mg riboflavin.
Selain itu, telur juga merupakan makanan “multi-nutrisi” yang selain sebagai sumber protein juga menyumbangkan vitamin B2.
Satu butir telur besar mengandung sekitar 0,2-0,3mg riboflavin, atau sekitar 10-15% dari kebutuhan sehari untuk orang dewasa.
Daging, terutama daging merah dan organ seperti hati, merupakan sumber B2 yang sangat kaya. Dalam 100gr daging sapi, kandungan riboflavin bisa mencapai 0,9 mg atau lebih (sekitar 66% dari kebutuhan harian).
2. Sayuran hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, dan kubis merupakan sumber vitamin B2 nabati yang baik, meskipun kandungannya cenderung lebih rendah dibandingkan sumber hewani.
Keunggulan sayuran hijau adalah selain B2, Anda juga mendapat serat, vitamin, mineral, dan senyawa fitonutrien yang mendukung kesehatan usus dan sistem pencernaan.
Namun, riboflavin bersifat sensitif terhadap panas dan cahaya. Jika sayuran hijau dimasak terlalu lama, sebagian vitamin B2 bisa hilang ke dalam air atau rusak.
Oleh karena itu, disarankan memasak secara cepat (misalnya dikukus ringan atau tumis singkat) agar kandungan nutrisinya tetap terjaga.
3. Kacang-kacangan & biji
Kacang-kacangan seperti almond, kacang kedelai, kacang polong, dan biji-bijian adalah sumber B2 nabati yang relatif padat nutrisi.
Misalnya, almond dalam 100gr dilaporkan mengandung sekitar 1,1mg riboflavin, angka yang cukup tinggi dibanding banyak makanan lain.
Biji wijen juga disebut sebagai sumber terkaya dalam kelompok biji. Dalam porsi 100g bisa menyumbangkan persentase cukup signifikan dari kebutuhan harian Anda.
Selain B2, kacang dan biji juga menyumbangkan protein nabati, lemak sehat, vitamin E, magnesium, dan serat, menjadikannya “pemberi energi” gizi yang baik.
Anda bisa mengonsumsinya sebagai camilan, taburan, atau tambahan dalam masakan, misalnya kacang polong atau kacang kedelai dalam sup.
FAQ Seputar Vitamin B2
Masih punya pertanyaan seputar vitamin B2? Simak beberapa hal yang paling sering ditanyakan agar Anda makin paham manfaat dan risikonya. Yuk, simak jawabannya!
1. Apakah vitamin B2 bisa membantu mengatasi migrain?
Ya, vitamin B2 (riboflavin) telah terbukti dalam beberapa penelitian dapat membantu mengurangi frekuensi dan durasi migrain.
Efek ini terutama terlihat pada orang yang mengalami migrain kronis. Vitamin B2 mendukung fungsi mitokondria (pembangkit energi sel), dan gangguan pada fungsi ini diyakini sebagai salah satu pemicu migrain.
Jika Anda sering mengalami migrain, suplementasi vitamin B2 bisa menjadi alternatif terapi yang patut dipertimbangkan.
Dosis yang umum digunakan adalah 400 mg per hari selama beberapa bulan. Meskipun begitu, setiap orang bisa merespons secara berbeda, jadi penting untuk berkonsultasi dulu.
2. Apa akibat kekurangan vitamin B2?
Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan sejumlah gejala fisik yang cukup mengganggu.
Anda mungkin mengalami sariawan, bibir pecah-pecah, luka di sudut mulut, atau lidah yang tampak merah dan bengkak (glossitis).
Bahkan kulit di sekitar hidung dan wajah bisa menjadi kering dan mengelupas. Tanda-tanda ini muncul karena jaringan yang cepat beregenerasi, seperti kulit, sangat bergantung pada vitamin B2.
Tidak hanya itu, kekurangan riboflavin juga bisa menyebabkan kelelahan, penurunan imunitas, dan gangguan penglihatan seperti mata sensitif terhadap cahaya.
Dalam kasus berat, defisiensi ini bahkan dapat berkontribusi terhadap anemia karena gangguan metabolisme zat besi.
Baca Juga: 10 Fungsi Vitamin C untuk Tubuh, Sumber, dan Ide Olahannya
Vitamin B2 bermanfaat untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini, Anda bisa mengonsumsi susu UHT Frisian Flag Full Cream yang sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM, menandakan bahwa produk ini merupakan ‘Pilihan Lebih Sehat’ dibandingkan produk sejenis lainnya.
Susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan susu siap minum tanpa kandungan gula (sukrosa) dan mengandung 8 vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B5, B6, dan B12) dan sumber 3 mineral (Kalsium, Fosfor, dan Iodium). Ragam vitamin dan mineral ini dibutuhkan tubuh untuk bisa tetap sehat.
Susu UHT Frisian Flag Full Cream, Nikmat & Bernutrisi!
Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh).
Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!