Cara Mengatasi Anak Susah Makan dan Tips untuk Orang Tua

Apakah Anda sering dibuat pusing karena si kecil menolak makan, bahkan makanan favoritnya sekalipun? Tenang, Anda tidak sendiri, banyak orang tua mengalami hal serupa.
Yuk, cari tahu apa penyebab anak susah makan dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat lewat pembahasan dibawah!
Penyebab Anak Susah Makan
Anak susah makan bisa dipengaruhi banyak faktor, bukan hanya karena sifat “picky eater”. Secara umum, penyebabnya bisa bersifat organik seperti gangguan pencernaan atau alergi makanan, maupun non-organik seperti faktor lingkungan, perilaku, hingga sensorik.
Beberapa anak memiliki sensitivitas terhadap tekstur, aroma, atau rasa tertentu sehingga menolak makanan baru. Hal ini wajar terjadi, namun bila berlarut bisa membuat variasi asupan gizi anak jadi terbatas.
Faktor psikologis juga berperan besar. Waktu makan yang penuh tekanan, terlalu banyak distraksi dari TV atau gadget, serta jadwal makan yang tidak teratur dapat menurunkan minat makan anak. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa berujung pada malnutrisi.
Akibatnya, pertumbuhan fisik bisa terhambat, perkembangan otak terganggu, daya tahan tubuh menurun, hingga anak lebih mudah sakit. Selain itu, pengalaman negatif saat makan juga bisa memicu stres, rasa takut, bahkan hubungan yang buruk terhadap makanan di kemudian hari.
Baca Juga: 9 Cara Meningkatkan Imun Tubuh Anak Agar Tetap Sehat
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Menghadapi anak yang susah makan memang bisa menguji kesabaran. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara efektif yang bisa Anda coba untuk membantu si kecil kembali semangat makan.
1. Membuat Menu Bervariasi dan Menarik
Anda bisa memperkenalkan berbagai jenis makanan dengan warna, rasa, tekstur berbeda secara bertahap. Misalnya mencampurkan makanan baru dengan favorit anak agar tidak langsung terasa asing.
Buat penyajian yang menarik, seperti menggunakan piring dengan warna cerah, bentuk makanan lucu, dan dekorasi sederhana. Hal ini bisa memancing rasa ingin tahu anak.
2. Menetapkan Jadwal Makan Teratur
Tetapkan jam makan utama dan camilan secara konsisten, misalnya 3 kali makan besar ditambah 1 sampai 2 kali camilan.
Pastikan ada jarak yang cukup antara waktu makan dan waktu tidur atau kegiatan berat agar anak tidak terlalu lelah/kurang lapar saat makan.
3. Melibatkan Anak dalam Memilih dan Menyiapkan Makanan
Ajak anak memilih makanan untuk hari itu, atau ikut belanja bahan sayur dan buah untuk ia makan.
Libatkan dia dalam memasak sesuai kemampuan, seperti mencuci, mengaduk, menyusun piring. Ini memberi rasa kepemilikan atas makanan dan meningkatkan minatnya.
Tips Tambahan untuk Orang Tua
Selain cara diatas, ada juga beberapa tips tambahan yang bisa membantu Anda menciptakan kebiasaan makan yang lebih sehat dan menyenangkan bagi anak. Yuk, simak tips-tips berikut ini untuk mendukung prosesnya!
1. Jangan memaksa makan berlebihan
Jika Anda memaksa anak menghabiskan makanan atau makan lebih dari kenyang, bisa timbul resistensi atau trauma makan.
Hormati jika anak belum lapar atau ingin berhenti, Anda bisa menawarkan kembali sedikit waktu kemudian.
2. Jadikan waktu makan menyenangkan
Ciptakan suasana santai, seperti makan bersama keluarga, tanpa distraksi TV ataupun gadget dan dengan mengajaknya dialog ringan atau cerita.
Gunakan alat makan yang lucu atau dekorasi piring yang menarik untuk anak agar suasana makan lebih “menarik”.
3. Kapan harus konsultasi ke dokter
Jika anak mengalami penurunan berat badan signifikan, pertumbuhan fisik tidak sesuai usia, muntah atau diare terus-menerus, kesulitan menelan, atau kondisi medis yang dicurigai seperti alergi atau gangguan pencernaan, maka konsultasi medis diperlukan.
Dokter anak atau ahli gizi bisa membantu mengidentifikasi penyebab spesifik dan memberikan intervensi yang tepat.
FAQ
Punya kebingungan lain soal anak yang susah makan? Di bagian FAQ ini, Anda bisa menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul di benak orang tua.
1. Apakah anak susah makan pasti picky eater?
Tidak, anak susah makan tidak selalu berarti picky eater karena bisa juga disebabkan gangguan kesehatan, faktor sensorik, psikologis, atau lingkungan, sehingga penting mencari tahu penyebab pastinya sebelum memberi label.
2. Bagaimana memastikan gizi tercukupi?
Gizi anak bisa tercukupi dengan menyusun menu seimbang berisi karbohidrat, protein, sayur, dan buah, memberi porsi sesuai usia, menambah camilan sehat, serta rutin memantau pertumbuhan. Bila ada penyimpangan, segera konsultasikan ke dokter atau ahli gizi.
Baca Juga: 10 Cara Hidup Sehat dan Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari
Setelah mencoba berbagai cara agar anak semangat makan, penting juga untuk memastikan asupan nutrisinya tetap terpenuhi. Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan adalah melengkapi pola makan dengan pilihan yang bernutrisi.
Sebagai pelengkap pola hidup sehat dan pendukung cara belajar efektif, Anda juga bisa memberikan susu UHT siap minum seperti Frisian Flag Nutribrain Omega yang sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa Frisian Flag Nutribrain Omega merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.
Susu ini diformulasikan khusus untuk anak usia 3-12 tahun dan mengandung Omega 3 & 6, serta asam linolenat yang penting untuk mendukung perkembangan otak anak. Dengan rasa lezat dari susu segar, Frisian Flag Nutribrain Omega bisa jadi pilihan lebih sehat untuk bantu anak memiliki akal cermat.
Frisian Flag Nutribrain Omega juga merupakan sumber protein, serta 9 vitamin dan 4 mineral. Vitamin dan Mineral ini termasuk, vitamin A, D3, E, B1, B2, B3, B6, B12, Kalium, Kalsium, Fosfor, Iodium, dan Zink.
Frisian Flag Nutribrain Omega, Nikmat & Bernutrisi!
Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh).
Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!