Pernah merasa "membuat to-do list" jadi to-do list tersendiri? Atau merasa meluangkan waktu mengatur jadwal malah membuat pekerjaan keteteran? Jika Anda mulai merasa tenggelam dalam tumpukan sticky notes dan notifikasi, mungkin bukan time management yang Anda butuhkan. Anda butuh energy management. Cari tahu apa itu manajemen energi, bagaimana menerapkannya di keseharian, dan tingkatkan produktivitas Anda.
1.Berikan energi pada orang lain
Rob Cross dan Andrew Parker dalam bukunya The Power of Full Engagement: Managing Energy, Not Time, Is the Key to High Performance and Personal Renewal, mengemukakan bahwa orang yang memberikan energi pada orang lain sebenarnya adalah orang-orang dengan kinerja tinggi. Pada saat seseorang memberikan energinya kepada orang lain, dia secara otomatis membuat dirinya menjadi lebih didengarkan dan diperhatikan oleh orang lain. Jika pekerjaan Anda membutuhkan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, lebih diperhatikan dan didengarkan oleh orang lain berarti membuat pekerjaan Anda lebih cepat selesai, bukan?
2.Kenali pekerjaan Anda
Pekerjaan bisa diibaratkan sebagai lomba lari. Terkadang ada pekerjaan mendadak yang harus segera diselesaikan, ada pekerjaan yang menuntut perencanaan detil dan berjalan dalam jangka panjang. Biasanya kita berusaha mengerjakan semuanya dengan cepat tanpa meneliti terlebih dahulu perlombaan macam apa yang kita ikuti, apakah sprint atau lari maraton. Cobalah lakukan analisa, kenali “kompetisi” yang sedang Anda ikuti, buatlah perencanaan skala kecil yang realistis untuk meraih target. Lakukan tahap demi tahap secara berurutan sehingga Anda bisa mengatur penggunaan energi Anda untuk menyelesaikan “perlombaan”.
3.Jangan lupa bersantai
Sangat penting mengenali serta mengatur dunia Anda dengan cara Anda. Meski Anda tak bisa hanya mengerjakan pekerjaan yang Anda suka saja, jangan buang energi dengan menggerutu karena mendapat giliran menangani klien yang tidak menyenangkan. Kembalikan segera energi Anda dengan melakukan kegiatan favorit Anda. Misalnya jika Anda hobi traveling, bayangkan saja setelah satu project selesai Anda bisa mengajukan cuti ke destinasi impian. Menyusun itinerary akan memberikan energi lebih untuk kembali semangat esok hari. Anda bisa juga memanjakan diri pergi ke bioskop setelah jam kantor agar mendapatkan energi lebih untuk esok.
4.Berlatih seperti profesional kelas dunia
Menurut Profesor K. Anders Erricsson dari Florida State University, para pemusik profesional, aktor sukses, dan para atlet dunia memiliki kesamaan yang dinamakan interval training. Mereka terbiasa fokus dan intens berlatih selama 90 menit kemudian beristirahat. Pola ini juga bisa diterapkan dalam keseharian Anda di kantor, lho! Coba bagi kegiatan Anda ke dalam skema 90 menit diikuti dengan istirahat selama sekitar 15 menit untuk menyegarkan pikiran. Melakukan beberapa waktu istirahat pendek akan membantu Anda mendapatkan energi yang lebih baik dan membuat Anda jadi lebih produktif.
Sekarang Anda sudah tahu apa itu manajemen energi dan bagaimana menerapkannya di keseharian. Semakin baik Anda mengatur energi, semakin besar energi yang Anda miliki, semakin efisien kerja Anda, produktivitas Anda pun akan semakin meningkat.
Now, are you ready to climb up that career ladder?
Rasa bosan dalam bekerja sangatlah normal. Lakukan hal-hal ini agar hari-hari kerja terasa lebih menyenangkan.
Dalam bekerja, konflik tak bisa dihindari. Agar tak salah langkah, simak tips mengatasi atau mengelola konflik di kantor berikut ini
Siapa sih yang gak tau Instagram itu apa? Pasti semua udah tau lah ya. Platform yang awalnya bertujuan hanya untuk berbagi gambar kini sudah semakin banyak fungsinya. Bisa video call, live video, jadi media untuk membangun brand, bahkan jadi platform sumber informasi dengan hadirnya berbagai konten edukasi.