Menjaga Kadar Gula Darah Agar Tetap Sehat dan Stabil

Banner
| 07 Okt 2025

Menjaga Kadar Gula Darah Agar Tetap Sehat dan Stabil

Menjaga Kadar Gula Darah Agar Tetap Sehat dan Stabil

Anda ingin tahu apakah gula darah Anda sudah dalam kondisi baik hari ini? Yuk, mari telusuri bersama bagaimana tubuh mengatur gula darah, apa arti angka yang muncul di alat tes, dan bagaimana agar kadar gula tetap stabil.

Apa Itu Gula Darah?

Gula darah, atau glukosa darah, adalah kadar gula yang beredar dalam aliran darah dan menjadi sumber energi utama bagi sel-sel tubuh.

Setelah kita makan makanan yang mengandung karbohidrat, sistem pencernaan akan menguraikan karbohidrat menjadi gula sederhana seperti glukosa, kemudian diserap ke dalam aliran darah.

Tubuh kemudian merespons kenaikan gula darah dengan melepaskan hormon insulin dari pankreas, insulin bertugas “membuka pintu” sel agar glukosa dapat masuk dan digunakan atau disimpan.

Sebaliknya, saat kadar gula darah turun (misalnya saat berpuasa), hormon glukagon dilepaskan untuk merangsang hati memecah cadangan glikogen menjadi glukosa agar tubuh tetap mendapat energi.

Selain insulin dan glukagon, banyak faktor mempengaruhi gula darah seperti jenis makanan, aktivitas fisik, stres, kualitas tidur, dan fungsi hati atau ginjal. 

Baca Juga: Kekurangan Vitamin D Sebabkan 10 Masalah Kesehatan Ini

Kadar Gula Darah Normal

Berikut tabel panduan kadar gula darah normal untuk orang sehat (pria dan wanita) dalam mg/dL:

Kondisi

Pria & Wanita

Keterangan

Puasa (sebelum makan pagi)
70 - 100 mg/dL
Nilai ideal ketika perut kosong
Setelah makan (1–2 jam)
< 140 mg/dL
Kenaikan sementara normal
Acak / sewaktu
< 125 mg/dL
Bila pengukuran acak, biasanya < 125 mg/dL

Pentingnya Menjaga Gula Darah Normal

Apakah Anda tahu bahwa menjaga gula darah tetap normal bukan hanya penting bagi penderita diabetes? Gula darah yang terlalu tinggi dan terlalu rendah rentan akan risiko kesehatan. Simak penjelasan berikut:

1. Risiko gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia)

Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf, yang lama-kelamaan bisa menyebabkan komplikasi seperti penyakit ginjal, masalah mata, dan kerusakan saraf perifer.

Hiperglikemia kronis juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke karena peradangan dan stres oksidatif pada sistem vaskuler.

Dalam kasus ekstrem, gula darah tinggi bisa memicu kondisi seperti ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemik hiperosmolar yang mengancam jiwa.

Gejala awal umumnya meliputi haus berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan, pandangan kabur, dan luka yang sulit sembuh.

2. Risiko gula darah terlalu rendah (hipoglikemia)

Saat gula darah turun di bawah batas normal, tubuh kekurangan “bahan bakar” untuk otak dan sistem saraf pusat, yang menyebabkan kebingungan, pusing, gemetar, atau kehilangan kesadaran.

Kondisi ini bisa memburuk cepat jika tidak segera ditangani, bahkan bisa memicu kejang atau koma.

Hipoglikemia juga bisa muncul secara mendadak terutama bila seseorang melewatkan makan, melakukan aktivitas berat tanpa asupan, atau penggunaan obat antidiabetes dosis tinggi.

Kondisi defisit glukosa berkepanjangan (neuroglycopenia) dapat merusak fungsi otak jika tidak ditangani dengan cepat.

Cara Menjaga Gula Darah Tetap Stabil

Anda sering merasa lemas atau mudah lapar padahal baru makan? Bisa jadi itu pertanda gula darah Anda tidak stabil. Yuk, cari tahu bagaimana cara menjaganya tetap seimbang agar tubuh tetap bertenaga sepanjang hari!

1. Pola makan sehat

Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum, ubi, dan kacang-kacangan yang lebih lambat diserap tubuh sehingga tidak memicu lonjakan gula cepat.

Tambahkan serat seperti sayuran, buah, dan biji-bijian dalam setiap makan karena serat membantu memperlambat penyerapan glukosa.

Batasi asupan gula tambahan, makanan olahan, dan minuman manis yang dapat menyebabkan fluktuasi drastis gula darah.

2. Aktivitas fisik & olahraga

Bergerak setelah makan seperti jalan kaki ringan, dapat membantu sel tubuh menyerap glukosa lebih efisien melalui mekanisme non-insulin.

Latihan rutin seperti aerobik, bersepeda, atau latihan kekuatan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga tubuh lebih responsif terhadap hormon itu.

Jangan melakukan aktivitas ekstrim saat kadar gula sangat rendah atau tinggi, sesuaikan intensitas latihan dengan kondisi gula darah Anda.

Kebiasaan sederhana seperti naik tangga, berjalan ke kantor, atau berdiri sesekali saat bekerja dapat memberi efek positif jangka panjang.

3. Pemeriksaan rutin

Lakukan cek gula darah secara berkala untuk memantau tren dan pola. Diskusikan hasil Anda dengan dokter atau ahli gizi agar bisa disesuaikan strategi diet dan aktivitas secara personal.

Selain itu, pemeriksaan HbA1c (rata-rata gula 2 hingga 3 bulan) sangat berguna untuk melihat kestabilan glukosa jangka panjang.

Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes seperti obesitas, riwayat keluarga, dan tekanan darah tinggi, pemeriksaan lebih rutin sangat disarankan.

Baca Juga: 15 Manfaat Jogging dan Durasi yang Tepat untuk Hidup Sehat

Untuk membantu menjaga kestabilan gula darah, Anda bisa memilih asupan bergizi seimbang yang mengandung protein berkualitas. Salah satu pilihannya adalah susu UHT Frisian Flag Full Cream yang mengandung protein hewani lengkap dan mudah diserap tubuh.

Susu UHT Frisian Flag Full Cream sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.

Susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan susu siap minum tanpa kandungan gula (sukrosa) dan mengandung 8 vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B5, B6, dan B12) dan sumber 3 mineral (Kalsium, Fosfor, dan Iodium). Ragam vitamin dan mineral ini dibutuhkan tubuh untuk bisa tetap sehat.

Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh). 

Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!

Share
URL copied!

Artikel Terkait