Antrian to-do list di kantor pun langsung muncul dalam pikiran saat mengingat besok hari Senin. Belum mulai sudah lelah duluan, rasanya jenuh dengan segala rutinitas pekerjaan. Apa yang bisa Anda lakukan?
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Harvard Business Review (2016), punya tujuan dalam hidup bantu memperpanjang usia seseorang hingga 15%. Begitu juga dengan punya tujuan dalam bekerja. Sesekali jenuh dengan pekerjaan itu wajar. Namun bila sudah merasa stuck dan burn out, mungkin ini waktunya Anda mencari dan menemukan kembali tujuan dan passion Anda dalam bekerja.
Untuk mencari tahu Anda dalam bekerja, Anda perlu memahami 3 tipe mindset berikut:
Tipe mindset yang satu tidak lebih baik atau lebih buruk daripada tipe mindset lainnya. Yang perlu Anda pahami, tujuan dalam bekerja itu sebenarnya personal dan ini perlu Anda cari tahu. Apakah benar Anda bekerja untuk mencukupi kebutuhan bulanan, untuk keluarga, atau untuk aktualisasi dan pengembangan diri? Coba renungkan kembali mimpi Anda untuk menemukan kembali tujuan Anda dalam bekerja. Apakah posisi dan pekerjaan Anda saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk mendekatkan Anda ke mimpi Anda?
Setelah pertanyaan-pertanyaan di atas terjawab dan Anda mulai menemukan kembali tujuan Anda bekerja, pekerjaan rumah berikutnya adalah menemukan kembali passion bekerja.
Apa yang membedakan bekerja tanpa passion dan bekerja dengan passion? Anda bisa saja berkerja dengan passion, namun pekerjaan bisa jadi terasa lebih berat untuk dijalani. Misalnya, Anda lapar dan tidak punya pilihan lain selain semangkuk salad. Meski makan waktu, mau tak mau Anda akhirnya bisa menghabiskan semangkuk salad itu. Beda jika Anda memang suka makan sayur. Sama dengan passion dalam bekerja. Passion lebih penting daripada chemistry dengan rekan kerja, lingkungan, dan visi perusahaan. Mengapa?
Chemistry umumnya muncul berkat adanya hal-hal yang membuat Anda bahagia. Bisa karena punya teman kantor yang jenaka, helpful, atau cocok dengan kebijakan kantor. Sayangnya, dalam bekerja hal-hal yang membahagiakan Anda tidak terjadi terus-menerus. Akhirnya saat “chemistry” tengganggu, Anda jadi sulit bekerja dengan total. Berbeda dengan passion. Passion berfungsi seperti jangkar yang menjaga Anda untuk terus memberikan performa konsisten, bahkan bersedia memberikan lebih di pekerjaan. Passion dalam bekerja membuat Anda selalu “haus” dengan tantangan baru dan “haus” mengembangkan diri. Tak heran jika filsuf Yunani Aristoteles berkata, “Pleasure in the job puts perfection in the work”. Tak hanya di terkait fungsi Anda di kantor, passion akan membuat Anda terus tumbuh, baik secara profesional maupun personal.
Lalu bagaimana jika Anda merasa kehilangan passion? Bagaimana mengembalikan passion dalam bekerja? Ingat 3 hal. Pertama, connecting. Perbarui relasi Anda dengan atasan dan sesama rekan kerja. Luangkan waktu untuk ngobrol secara terbuka tentang apa yang jadi kendala Anda dalam bekerja di kantor. Tujuannya adalah untuk membangun pemahaman dan membuka peluang mengembangkan diri serta berkolaborasi di masa depan. Kedua, guesting. Coba eksplorasi lagi potensi yang Anda miliki. Sudah jago mengedit video? Mengapa tidak mencoba belajar membuat video stop motion. Sudah jago mengatur event internal? Coba mengatur event eksternal atau event berskala lebih besar lainnya. Ketiga, Commitment to Domain. Punya banyak ide inovatif untuk membuat pekerjaan Anda jadi lebih mudah? Atau punya gagasan yang bisa meningkatkan performa perusahaan? Jangan ragu untuk mengutarakannya pada pihak terkait dan mencoba menerapkannya.
Memang ada banyak faktor yang bisa membuat Anda jenuh pada runitas pekerjaan. Namun menemukan kembali tujuan dan passion Anda dalam bekerja bisa jadi cara efektif untuk mengembalikan semangat Anda bangun pagi setiap hari, berkarya, dan mengembangkan diri untuk jadi lebih baik.
Persiapan wawancara kerja perlu Anda lakukan agar dapat tampil maksimal. Berikut 5 pertanyaan “tricky” yang paling sering diajukan pewawancara kerja.
Masih ingat gak dengan cita-cita mu saat masih kecil dulu? Apakah kamu bermimpi untuk jadi pilot agar karirmu bisa membawamu berkeliling dunia? Atau punya mimpi menjadi seorang diplomat agar bisa merasakan tinggal di negeri orang sambil bekerja?
Sekarang kita sudah berada di awal Tahun 2021, apakah kamu sudah menyiapkan planning untuk tahun ini? Atau malah, kamu enggan membuat perencanaan karena trauma dengan berbagai check list yang gagal terwujud di tahun 2020 karena adanya pandemi?