Yaitu diri kita yang sehat. Baik itu jasmani, rohani bahkan finansial. Perspektif untuk menyayangi diri sendiri ini berbeda dengan egoisme. Kita tidak harus mendahulukan diri kita sendiri dulu atau mementingkan diri kita sendiri, namun kini saatnya kita mulai melihat value diri kita untuk orang lain.
Saat kita merawat tubuh kita, kita sedang memastikan diri kita siap untuk membantu orang lain secara fisik. Seperti di keadaan darurat, atau sekedar membawa barang bawaan orang lain.
Saat kita merawat mental kita, artinya kita sedang menyiapkan diri agar dapat menjadi sandaran untuk orang lain bercerita, berkeluh kesah, membagi beban mental orang lain dan membantunya secara psikologis.
Saat kita merawat finansial kita, artinya kita sedang mempersiapkan diri kita untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan kita. Dapat diandalkan saat ada pengeluaran tak terduga, atau tak terpengaruh dengan naik turunnya perekonomian yang tidak pasti.
Inilah salah satu terjemahan Grow Strong Give More. Menyiapkan diri kita untuk berkontribusi lebih buat sekitar.
Kalo kata Dalai Lama “The goal is not to be better than the other man, but your previous self.” yang bisa juga diartikan kalo kita harus terus berusaha untuk lebih baik. Bukan untuk mengalahkan orang lain, melainkan hanya lebih baik dari diri kita sebelumnya. Dengan menjadi lebih baik, kita bisa berbagi lebih banyak untuk orang lain.
Jika dikelola dengan tepat, rasa bosan Anda bisa diubah menjadi inspirasi sehingga kerja pun jadi lebih berarti.
Bekerja di multinational company kerap jadi incaran para fresh graduate karena lebih bergengsi. Tapi seperti apa sih sebenarnya keseharian bekerja di sana?