Osteoporosis, Kondisi Pengeroposan Tulang & Cara Mencegahnya

Osteoporosis adalah kondisi penurunan kepadatan tulang. Osteoporosis sendiri berasal dari kata osteo atau tulang dan porous yang berarti berlubang lubang atau keropos.
Kondisi ini umumnya menyerang perempuan di atas usia 50 tahun dengan berbagai faktor. Anda bisa mengetahui gejala awal, penyebab, dan cara mengatasinya dalam pembahasan berikut.
Apa Itu Osteoporosis?
Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan kepadatan tulang menurun secara perlahan, menjadikannya lemah dan mudah patah. Kondisi ini terjadi ketika proses pembentukan tulang baru tidak secepat hilangnya tulang yang lama.
Penyakit ini paling sering menyebabkan patah tulang pada area panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Namun, siapa saja yang berisiko terserang osteoporisis?
Individu yang rentan terserang osteoporosis adalah perempuan di atas usia 50 tahun, seseorang yang punya keturunan osteoporosis, seseorang yang pernah patah tulang, seseorang yang punya riwayat penyakit rheumatoid arthritis.
Selain itu, seseorang yang menggunakan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang serta orang-orang yang mejalani gaya hidup kurang sehat, seperti perokok atau yang kerap mengonsumsi alkohol.
Gejala Osteoporosis
Gejala osteoporosis dibagi menjadi gejala awal dan gejala lanjutan. Berikut adalah gejala yang perlu Anda waspadai:
1. Gejala awal
Gejala awal dari osteoporosis dimulai dari kehilangan tinggi badan satu inci atau lebih.
Mengalami perubahan postur tubuh alami Anda, lebih membungkuk.
Sesak napas yang terjadi karena cakram di tulang belakang Anda tertekan cukup parah hingga mengurangi kapasitas paru-paru Anda hingga nyeri punggung bawah atau nyeri pada tulang belakang lumbar.
2. Gejala lanjut
Tulang rapuh dan mudah patah adalah gejala lanjutan osteoporosis yang perlu Anda waspadai. Pasalnya, penyakit ini membuat tulang lebih tipis dan kurang padat.
Postur bungkuk ke depan juga menjadi gejala lanjutan osteoporosis. Namun, postur bungkuk tak hanya mengindikasikan osteoporosis, namun juga menjadi gejala kifosis.
Penyebab Osteoporosis
Ada beberapa penyebab osteoporosis, mulai dari faktor usia, faktor hormon, pola makan, kurangnya vitamin D, dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan dari penyebab gangguan kesehatan ini:
1. Faktor usia & hormon
Seiring bertambahnya usia, rangka tubuh pun ikut berubah. Tubuh mulai kehilangan massa tulang lebih banyak daripada yang diproduksi setelah usia 30 tahun.
Oleh karena itu, semakin bertambah usia, risiko terkena osteoporosis akan semakin meningkat. Terutama di usia lanjut antara 65-85 tahun.
Di samping itu, hormon estrogen pada perempuan dan testosteron pada laki-laki dapat membantu menjaga kepadatan tulang. Penurunan kadar kedua hormon ini, terutama pada masa menopause, dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
2. Pola makan kurang kalsium/vitamin D
Asupan kalsium dan vitamin D penting untuk menjaga kesehatan tulang. Keduanya berperan dalam pembentukan matriks mineral tulang, yang berfungsi menjaga kekuatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Untuk meningkatkan kualitas tulang, pastikan asupan kalsium, vitamin D, dan protein cukup. Selain itu, lakukan olahraga rutin untuk meningkatkan kualitas tulang.
3. Gaya hidup
Merokok dan mengonsumsi alkohol adalah kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesehatan tulang. Konsumsi alkohol berlebihan bisa menipiskan tulang dan membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat mengurangi massa tulang. Seseorang dengan tingkat aktivitas fisik dan beban kerja yang tinggi cenderung memiliki risiko osteoporosis yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang kurang aktif.
Pencegahan Osteoporosis
Untuk mencegah osteoporosis, Anda bisa melakukan beberapa cara seperti memberi asupan untuk tulang dan melatif fisik agar tulang lebih kuat. Berikut penjelasannya:
1. Asupan Nutrisi Tulang
Pencegahan osteoporosis bisa dilakukan dengan memberi tubuh nutrisi tulang. Salah satunya adalah dari produk susu yang sangat baik untuk kesehatan tulang.
Produk susu mengandung kalsium, fosfor, dan magnesium. Elemen-elemen ini berperan penting dalam menjaga struktur dan kesehatan tulang.
Selain itu, produk susu kaya protein, vitamin B-12, dan seng. Meskipun konsentrasi vitamin D lebih tinggi pada yogurt dan keju, susu tetap menjadi sumber vitamin D yang baik karena porsi konsumsinya yang lebih besar.
2. Aktivitas Fisik
Latihan beban bermanfaat untuk tulang karena memberikan tekanan yang memicu pembentukan massa tulang baru. Para atlet memiliki massa tulang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak aktif secara fisik.
Oleh karena itu, latihan beban dan menjaga aktivitas fisik yang tinggi sejak usia muda dapat menjadi “obat osteoporosis” yang membantu mengurangi risiko osteoporosis.
Osteoporosis adalah kondisi yang tidak bisa diabaikan karena mempengaruhi kehidupan di masa tua Anda. Konsumsi nutrisi yang tepat dan imbangi dengan gaya hidup sehat Anda bersama susu UHT Frisian Flag Full Cream.
Susu UHT Frisian Flag Full Cream sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.
Susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan susu siap minum tanpa kandungan gula (sukrosa) dan mengandung 8 vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B5, B6, dan B12) dan sumber 3 mineral (Kalsium, Fosfor, dan Iodium). Ragam vitamin dan mineral ini dibutuhkan tubuh untuk bisa tetap sehat.
Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh).
Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!