Sukrosa, Pahami Contoh Makanannya dan Dampaknya Bagi Tubuh

Banner
| 07 Okt 2025

Sukrosa, Pahami Contoh Makanannya dan Dampaknya Bagi Tubuh

Sukrosa, Pahami Contoh Makanannya dan Dampaknya Bagi Tubuh

Sukrosa adalah salah satu jenis gula yang sering dikonsumsi kita sehari-hari. Sukrosa memberi sensasi rasa manis pada makanan dan minuman kita.

Lantas, apa itu sukrosa, dari mana asalnya, dan apa saja contoh makanan atau minuman yang mengandung sukrosa? Anda bisa menemukan jawabannya dalam pembahasan berikut.

Apa Itu Sukrosa?

Sukrosa adalah jenis gula yang paling umum dikenal sebagai gula pasir. Secara ilmiah, sukrosa termasuk karbohidrat yang terbentuk dari gabungan dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa dalam perbandingan yang sama.

Sukrosa adalah gula alami yang bisa ditemukan dalam berbagai jenis tumbuhan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. Gula ini juga diproduksi secara komersial dari tebu.

Sukrosa dapat dikategorikan sebagai gula alami jika dikonsumsi langsung dari sumber nabati. Contohnya adalah sukrosa yang terkandung dalam buah-buahan utuh.

Namun, sukrosa juga dapat dikategorikan sebagai gula tambahan jika dikonsumsi dari produk kemasan. Gula tambahan ini dicampurkan selama proses produksi makanan dan minuman.

Contoh Makanan yang Mengandung Sukrosa

Berikut adalah beberapa contoh sukrosa pada makanan dan minuman yang mungkin sering Anda konsumsi sehari-hari:

1. Gula Meja dan Minuman Manis

Gula meja adalah contoh bahan dasar perasa manis pada makanan atau minuman. Anda bisa menambahkan gula meja pada makanan dan minuman untuk rasa manis dan menambah energi.

Sedangkan contoh minuman manis amat beragam, mulai dari minuman soda, jus buah kemasan, kopi kemasan, minuman berenergi, minuman kalengan, minuman kekinian, atau minuman apa pun yang ditambahkan gula meja agar rasanya manis.

2. Kue, Permen, dan Makanan Olahan

Contoh makanan yang mengandung sukrosa umumnya punya rasa manis, di antaranya kue kering manis, kue basah atau jajanan pasar, serta permen aneka rasa.

Sementara deretan makanan olahan yang mengandung sukrosa mulai dari es krim, sereal sarapan, cokelat, makanan kalengan, dan lain-lain.

Perbedaan Sukrosa dan Laktosa

Secara umum, sukrosa berbeda dnegan laktosa. Lantas, apa saja perbedaannya? Berikut adalah penjelasan untuk perbedaan sukrosa dan laktosa:

1. Sumber & Struktur Kimia

Sukrosa dapat ditemukan secara alami pada buah-buahan dan sayuran. Sementara laktosa secara alami ditemukan dalam ASI maupun susu sapi.

Struktur kimia sukrosa adalah disakarida, terdiri dari dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa.

Sedangkan struktur kimia laktosa juga merupakan disakarida karena terdiri dari dua molekul monosakarida dengan monosakarida penyusun glukosa dan galaktosa.

2. Efek Pada Tubuh & Pencernaan

Sukrosa memang ditemukan juga pada susu bayi. Namun, sukrosa memberikan rasa manis yang lebih kuat daripada laktosa. Efek sukrosa pada tubuh dapat memicu karies atau gigi berlubang.

Sementara intoleransi laktosa bisa memicu gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sering buang angin, sakit perut, diare, hingga mual, dan muntah

Menurut WHO, mengonsumsi makanan/minuman mengandung sukrosa atau laktosa punya kaitan erat dengan pertambahan berat badan anak serta risiko obesitas anak yang meningkat.

FAQ: Pertanyaan Seputar Sukrosa

Banyak orang bertanya tentang perbedaan sukrosa dan gula pasir, atau dampak yang timbul bila mengonsumsi sukrosa berlebih. Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar sukrosa:

1. Apakah Sukrosa Sama dengan Gula Pasir?

Penting untuk diketahui bahwa sukrosa adalah nama kimia untuk gula, sehingga gula pasir adalah sukrosa itu sendiri. Gula pasir adalah hasil ekstraksi tebu atau bit gula.

Gula pasir biasanya dijadikan campuran untuk menciptakan rasa yang lebih kaya pada makanan dan menambah rasa manis untuk minuman.

2. Apa Dampak Konsumsi Sukrosa Berlebihan?

Dampak konsumsi sukrosa berlebihan bisa menyebabkan obesitas dan mudah merasa lapar, karies atau gigi berlubang, penyakit jantung, kerusakan kulit, dan kerusakan ginjal.

Gula juga menyebabkan diabetes melitus, penyakit berbahaya yang merusak fungsi insulin dan menyebabkan resistensi insulin. Jika terus dibiarkan, penderitanya bisa terserang diabetes melitus tipe 2..

Pastikan Anda mengenali asupan sukrosa harian Anda agar jangan sampai berlebihan untuk mencegah dampak penyakit berbahaya tadi. Imbangi konsumsi sukrosa ini dengan makanan dan gaya hidup sehat.

Selain itu, agar kebutuhan nutrisi dan berat badan Anda terjaga dengan baik, pastikan Anda memilih susu UHT Frisian Flag Low Fat. Susu ini sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa Susu UHT Frisian Flag Low Fat merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.

Susu UHT Frisian Flag Low Fat merupakan susu cair siap minum yang rendah lemak dengan kandungan gizi makro (protein, karbohidrat, lemak) dan gizi mikro (vitamin A, D3, hingga kalsium). Kadar lemaknya pun cukup rendah yaitu hanya 1,3 hingga 1,4%.

Nikmati Frisian Flag Low Fat yang tersedia dalam empat rasa, di antaranya rasa Plain, French Vanilla, Belgian Chocolate, dan Californian Strawberry.

Susu UHT Frisian Flag Low Fat, Nikmat & Bernutrisi, dukung Energi Kuat Tiap Langkah!

Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh). 

Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!

Share
URL copied!

Artikel Terkait