Motorik Halus, Keterampilan Penting Anak untuk Kemandiriannya

Banner
| 07 Okt 2025

Motorik Halus, Keterampilan Penting Anak untuk Kemandiriannya

Motorik Halus, Keterampilan Penting Anak untuk Kemandiriannya

Motorik halus anak umumnya mulai berkembang secara bertahap sejak tahun pertama kelahirannya. Keterampilan ini melibatkan koordinasi otot-otot di tangan dan jari-jarinya.

Keterampilan ini juga berperan penting dalam aktivitas anak sehari-hari. Anda bisa memahami definisi, perbedaannya dengan motorik kasar, hingga contoh-contoh motorik halus dalam pembahasan berikut.

Apa Itu Motorik Halus?

Motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengkoordinasikan otot-otot kecil di tubuhnya, seperti pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, jari-jari kaki, kelopak mata, dan lain-lain.

Mengasah keterampilan motorik halus pada anak akan membantu mereka dalam proses menulis, menggambar, menggunakan alat makan, berpakaian, atau memegang sesuatu sebagaimana seharusnya.

Motorik halus berperan untuk meningkatkan kemandirian, mengembangkan keterampilan kognitif anak, hingga meningkatkan prestasi akademiknya karena mendukung kegiatan belajar anak.

Anak-anak juga lebih percaya diri karena mereka dapat melakukan dan menyelesaikan tugas-tugasnya yang didukung lewat keterampilan motorik halus.

Contoh Motorik Halus pada Anak

Motorik halus memiliki beberapa komponen gerakan. Berikut adalah beberapa contoh motorik halus pada anak yang perlu Anda ketahui:

  • Menentukan tangan dominan (kanan atau kiri).
  • Memindahkan benda kecil dengan satu tangan.
  • Mencubit atau menggenggam menggunakan otot tangan.
  • Menjepit benda dengan ibu jari dan telunjuk (misalnya koin atau kertas).
  • Menggunakan dua tangan untuk mengambil atau menumpuk mainan.
  • Menggerakkan jari secara terpisah, seperti mengangkat satu jari saat berhitung.
  • Memegang pensil atau kertas dengan tepat.
  • Koordinasi tangan dan mata, misalnya memasukkan koin ke celah kecil.

Perbedaan Motorik Halus dan Kasar

Keterampilan motorik halus pada anak berbeda dengan keterampilan motorik kasar. Anak-anak menggunakan berbagai otot kecil pada tangan dan memerlukan koordinasi dengan jari dan mata.

Sedangkan motorik kasar melibatkan gerakan menggunakan otot-otot besar dalam tubuhnya. Kemampuan ini juga didukung oleh koordinasi tangan-mata seiring dengan tumbuh kembangnya yang kian optimal.

Berikut adalah beberapa perbedaan komponen motorik halus dan motorik kasar pada anak usia 0-3 tahun:

Motorik Halus

Motorik Kasar

Menyentuh objek di sekitarnya dan mengarahkan tangan ke mulut.
Berguling, mengangkat tangan, mengangkat kaki, menahan kepala dalam posisi duduk.
Memindahkan objek dari kedua tangan, meraih objek memakai dua tangan, serta melipat kedua tangannya.
Merangkak, bisa duduk sendiri, berdiri setelah duduk.
Mengambil dan memegang objek, menekan benda, menggunakan sebuah benda untuk menggerakkan benda lain.
Mendorong benda, menarik mainan, berjalan sendiri atau dengan bantuan orang tua.
Bisa makan sendiri pakai tangan atau menggunakan sendok.
Berlari, melompat, berputar-putar, menendang, atau menaiki tangga.
Bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan menata benda.

Berlari tanpa terjatuh, melempar bola, naik sepeda roda tiga.

Cara Menstimulasi Motorik Halus Anak

Jika anak-anak sudah menunjukkan keterampilannya pada motorik halus, berikut adalah beberapa cara menstimulasi motorik halus anak:

1. Permainan Sehari-Hari yang Mendukung

Anda bisa mengajak si Kecil untuk bermain membentuk hewan atau objek apa pun menggunakan lilin mainan, playdough, atau meremas adonan.

Ajari juga anak-anak untuk melipat kertas, meremas kertas, atau mengalungkan karet gelang ke kaleng. Bisa juga menstimulasinya dengan menyusun mainan balok kayu.

2. Alat Bantu Montessori/DIY Sederhana

Stimulasi motorik halusnya dengan memindahkan benda menggunakan sendok, membuka atau menutup toples, menyusun dan menuang air dari satu gelas ke gelas lain, bermian puzzle atau jenga.

Anda juga bisa mengarjakan si Kecil memakai dan melepas sepatu sendiri, menyapu lantai, membersihkan meja, mengelompokkan objek berdasarkan ukuran atau warna, maupun belajar bermain alat musik.

3. Tips Orang Tua Agar Stimulasi Optimal

Dukung dan libatkan anak dalam kegiatan yang mendorong kemampuan mereka untuk meraih, mengeksplorasi tekstur, menggenggam, dan koordinasi tangan-mata dengan mainan yang sesuai usianya.

Agar sesi pelatihan perkembangan motorik halus anak lebih optimal, luangkanlah waktu sekitar 10-15 menit dengan durasi 3-5 kali per minggu. Durasi ini singkat namun tidak membuat anak jadi stres.

Ajak dan ajarkan anak untuk melakukan aktivitas menyenangkan dalam sesi bermain singkat secara konsisten. Mereka akan segera terampil menguasai anggota tubuhnya dan mendukung kepercayaan dirinya. 

FAQ Seputar Motorik Halus

Berikut adalah beberapa tanya-jawab mengenai keterampilan motorik halus pada anak yang perlu Anda pahami:

1. Kapan Anak Seharusnya Mulai Bisa Menulis?

Anak mulai mengenal menulis sejak usia 15 bulan dengan coretan acak, lalu pada usia 2,5-3,5 tahun mulai bisa membuat garis atau bentuk sederhana, dan di usia 4-7 tahun umumnya sudah mampu menyalin bentuk, menulis huruf, kata, hingga kalimat pendek dengan lebih terarah..

2. Apakah Gadget Menghambat Motorik Halus?

Ya. Penggunaan gadget berlebihan bisa menghambat motorik halus anak, terutama saat belajar menulis, karena kurangnya aktivitas fisik untuk melatih genggaman dan koordinasi tangan.

3. Bagaimana Jika Motorik Halus Anak Terlambat?

Keterlambatan motorik halus dapat membuat anak kesulitan melakukan aktivitas sederhana, biasanya disebabkan faktor medis atau tumbuh kembang. Solusinya, konsultasikan ke dokter untuk evaluasi dan lakukan terapi okupasi dengan aktivitas yang melatih keterampilan tangan.

Keterampilan motorik halus pada anak akan membuatnya percaya diri, kuat, aktif, kreatif, dan mereka pun akan tumbuh mandiri.

Sebagai pelengkap pola hidup sehat dan pendukung cara belajar efektif, Anda juga bisa memberikan susu UHT siap minum seperti Frisian Flag Nutribrain Omega yang sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa Frisian Flag Nutribrain Omega merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.

Susu ini diformulasikan khusus untuk anak usia 3-12 tahun dan mengandung Omega 3 & 6, serta asam linolenat yang penting untuk mendukung perkembangan otak anak. Dengan rasa lezat dari susu segar, Frisian Flag Nutribrain Omega bisa jadi pilihan lebih sehat untuk bantu anak memiliki akal cermat.

Frisian Flag Nutribrain Omega juga merupakan sumber protein, serta 9 vitamin dan 4 mineral. Vitamin dan Mineral ini termasuk, vitamin A, D3, E, B1, B2, B3, B6, B12, Kalium, Kalsium, Fosfor, Iodium, dan Zink.

Frisian Flag Nutribrain Omega, Nikmat & Bernutrisi!

Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh). 

Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!

Share
URL copied!

Artikel Terkait