Frisian Flag Indonesia Luncurkan Gerakan Nusantara 2017
Masuki tahun kelima, Gerakan Nusantara 2017 usung konsep baru yang berfokus pada peningkatan peran guru Sekolah Dasar di Indonesia
Jakarta, 22 Agustus 2017 – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali melaksanakan Gerakan Nusantara, sebuah inisiatifuntuk meningkatkan kesadaran anak Indonesia akan pentingnya gaya hidup sehat dan aktif, salah satunya melalui minum susu satu gelas per hari dan kegiatan aktif di luar ruang. Memasuki tahun kelima, Gerakan Nusantara yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kali ini mengusung konsep baru yang berfokus pada peningkatan jumlah peserta dan peningkatan peran guru, salah satunya melalui Training of Trainers (ToT). Konsep baru ini dipilihberdasarkan hasil studi Knowledge, Attitude, Practice (K-A-P) 2016 yang dari FFI dan Pusat Kajian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat – Universitas Indonesia (PKGK FKM UI) yang menunjukkan adanya peningkatan hasil akhir keseluruhan program Gerakan Nusantara 2016 secara signifikan setelah 3 bulan.
Bambang Hadi Waluya, S.Pd, M.Pd selaku Plt. Kasubdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan apresiasi positifnya, “Program Gerakan Nusantara merupakan contoh kerjasama yang baik antara industri, pemerintah, dan akademisi. Kami senang dapat mendukung program gernus ini yang sejak awal pelaksanaan di tahun 2013 telah berjalan berdampingan dengan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diantara kedua program tersebut, mempunyai semangat yang sama, dimana bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan gizi dan kesehatan serta PHBS. Kami berharap kedua program ini dapat bersinergi dan berkelanjutan demi pembentukan karakter generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas dan aktif.”
Andrew Saputro selaku Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia mengungkapkan, “Selaras dengan komitmen Frisian Flag Indonesia, Nourishing by Nature, kami berupaya untuk terus menyediakan gizi terbaik serta meningkatkan status gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang dan gaya hidup sehat dan aktif. Kami paham pentingnya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang asupan gizi seimbang terutama bagi anak-anak, untuk itu tahun ini kami memilih konsep baru untuk Gerakan Nusantara yang fokus pada peningkatan kapasitas dan peran mandiri guru dalam pendekatan edukasi gizi komprehensif. Gerakan Nusantara turut dirancang untuk mendukung sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera dengan mengakhiri kelaparan dan malnutrisi hingga tahun 2030.”
Fakta tersebut didukung pula oleh Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD selaku Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang menerangkan, “Kami selalu melakukan studi Knowledge, Attitude and Practice (KAP) secara berkelanjutan untuk mengukur efektivitas program Gerakan Nusantara dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, studi KAP dilakukan terhadap ratusan guru dan ribuan siswa di enam provinsi selama tiga bulan, hasilnya menunjukkan bahwa sebelum intervensi program dilaksanakan, perilaku dan pengetahuan gizi siswa di wilayah pinggiran kota masih belum merata dan tergolong rendah, dimana hanya 33.4% saja yang mengetahui isi pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS), dan bahkan kebiasaan berolahraga yang sesuai anjuran PGS tergolong sangat rendah di angka 9.6%. Metode intervensi di sekolah yang dilakukan telah berhasil meningkatkan pengetahuan gizi dan perilaku hidup sehat aktif secara signifikan dan merata di semua kelompok, yang mengindikasikan keberhasilan metodologi dan pelaksanaan program Gerakan Nusantara ini.”
Program Gerakan Nusantara 2017 menjangkau lebih dari 700 sekolah, lebih dari 8.000 guru, serta kurang lebih 500.000 siswa/i Sekolah Dasar yang tersebar di 24 kota di propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; serta untuk pertama kalinya dilaksanakan di Riau (Pekanbaru), Jambi, dan Sumatera Barat (Padang). Serangkaian kegiatan terpadu disiapkan guna mengoptimalkan Gerakan Nusantara di masing-masing sekolah yang menjadi sasaran tujuan. Kegiatan tersebut di antaranya kegiatan edukasi dan pelatihan bagi guru (Training of Trainers - ToT) mengenai Pedoman Gizi Seimbang (PGS), pola hidup sehat dan aktif, dan kebaikan susu bagi tubuh, pemaparan dan edukasi di dalam kelas bagi guru dan siswa, aktivitas luar ruangan di sekolah, pembagian sampel susu, hingga pemantauan berkala.
“Selain menjadi sosok teladan dan pengganti orangtua di sekolah, guru merupakan sosok yang dianggap mampu untuk memberikan pengaruh baik kepada siswa. Guru pun dipercaya mampu mengajarkan nilai seputar pentingnya kesehatan dan nutrisi yang secara tidak langsung turut berdampak kepada prestasi anak di sekolah. Oleh karena itu, menjadikan mereka sebagai agent of change di sekolah merupakan langkah terbaik dalam menanamkan kebiasaan baik seperti perilaku gaya hidup sehat aktif dan pengetahuan tentang makanan sehat anak-anak kita yang kelak akan menjadi calon pemimpin masa depan,” pungkas Susan Bachtiar sebagai seorang pemerhati pendidikan.
“Kami berharap melalui komitmen ini dapat membantu mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi anak dan keluarga Indonesia. Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan berperan serta terhadap keberlanjutan dari komitmen jangka panjang kami, khususnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dinas Pendidikan daerah terkait, PKGK UI, dan seluruh guru di Indonesia,” tutup Andrew.
Download PDF