Kinestetik, Gaya Belajar yang Mendorong Anak Lebih Aktif

Banner
| 06 Okt 2025

Kinestetik, Gaya Belajar yang Mendorong Anak Lebih Aktif

Kinestetik, Gaya Belajar yang Mendorong Anak Lebih Aktif

Belajar dengan gaya kinestetik menekankan pengalaman langsung melalui sentuhan, gerakan, atau praktik nyata. Cara ini membuat seseorang lebih mudah memahami informasi dibanding hanya membaca atau mendengarkan. Yuk, pahami lebih lanjut!

Apa Itu Gaya Belajar Kinestetik?

Gaya belajar kinestetik adalah proses belajar dengan melakukan sentuhan atau merasakan sesuatu untuk belajar. Pembelajaran kinestetik juga sering disebut pembelajaran taktil.

Teknik kinestetik menghasilkan pembelajaran multisensori karena seseorang akan belajar bersama teknik visual dan auditori. Gaya belajar ini berkaitan menyentuh, merasakan, menggerakkan, dan mengalami langsung.

Ciri khas dari gaya belajar ini lebih suka pada pelajaran praktik dibandingkan teori. Mereka juga lebih tertarik menggunakan objek nyata dan cukup sulit menguasai hal-hal yang sifatnya abstrak.

Contoh Gaya Belajar Kinestetik

Berikut adalah beberapa contoh gaya belajar kinestetik:

  • Eksperimen: Jika ingin memahami Hukum Newton, misalnya, anak akan menjatuhkan apel atau alat peraga lain. Mereka juga akan bereksperimen untuk fisika, biologi, atau kimia dasar.
  • Simulasi: Seorang anak akan mencoba simulator mobil atau kokpit pesawat untuk memahami cara mengemudikan mobil atau pesawat sembari mempraktikkannya.
  • Peragaan: Seorang anak akan mempelajari praktik menanam cabai, memasak, memeragakan soal cerita matematika, atau merasakan langsung bahan-bahan makanan.
  • Olahraga: Olahraga adalah praktik yang paling nyata bagi para pembelajar kinestetik. Mereka akan langsung mencoba bermain sepak bola, badminton, atau basket.
  • Kesenian: Berkaitan dengan praktik, seorang pembelajar kinestetik akan langsung mencoba melukis, bermain musik, bernyanyi, menari, atau membuat kerajinan tangan.

Kelebihan dan Tantangan Gaya Belajar Kinestetik

Setelah memahami beberapa contohnya, ada beberapa kelebihan, tantangan, serta cara mengatasi tantangan dalam gaya belajar kinestetik.

Kelebihan

Anak dengan gaya belajar kinestetik biasanya lebih mudah melatih gerakan motorik, punya keterampilan tangan dan kaki yang baik, aktif, suka bergerak, serta tertarik pada aktivitas fisik seperti olahraga, menari, atau kegiatan luar ruangan.

Kesulitan yang Mungkin Muncul

Mereka cenderung sulit diam, bisa merusak sesuatu tanpa sengaja karena terlalu aktif, dan kurang cocok dengan metode belajar konvensional yang hanya duduk lama di kelas.

Bagaimana Mengatasinya?

Biarkan anak tetap aktif saat belajar, beri kesempatan untuk bereksperimen dan melakukan peragaan, ajak mereka menyentuh atau merasakan langsung, serta pilih sekolah dengan metode pembelajaran aktif.

Tips Belajar Efektif untuk Kinestetik

Lantas, bagaimana cara belajar yang efektif untuk para pembelajar kinestetik? Berikut adalah tips-tips yang bisa Anda terapkan kepada anak:

  • Lakukan eksperimen sederhana dari materi pelajaran yang didapatkan anak.
  • Cobalah praktikkan ketika anak mendapatkan materi belajar yang baru.
  • Lakukan aktivitas yang melibatkan gerakkan, seperti berjalan, menunjuk, melompat, atau menjentikkan jari.
  • Kunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, mulai dari kebun, taman kota, museum, bank, dan lain-lain.
  • Ikut sertakan anak dalam ekstrakurikuler yang memicunya untuk terus belajar.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Kinestetik

Setelah mengenali kelebihan, tantangan, hingga tips belajar yang efektif, berikut adalah tanya-jawab umum mengenai gaya belajar kinestetik yang perlu Anda ketahui:

1. Apakah Gaya Belajar Kinestetik Lebih Baik dari Gaya Lain?

Tidak. Gaya belajar kinestetik tidak lebih baik dari yang lain karena setiap metode dalam model VARK punya kelebihan dan kekurangannya. Cocok atau tidaknya tergantung pada preferensi masing-masing anak.

2. Bisakah Seseorang Punya Lebih dari Satu Gaya Belajar?

Bisa. Pembelajar kinestetik sering menggabungkan gaya lain, seperti audio-kinestetik atau visual-kinestetik. Biasanya mereka memahami materi dengan melihat atau mendengar, lalu memperkuatnya lewat praktik langsung.

3. Bagaimana Anak dengan Gaya Kinestetik Bisa Sukses dalam Pendidikan Formal?

Anak-anak dengan gaya belajar ini bisa sukses dalam pendidikan formal karena mereka lebih senang bermain sambil belajar. Gerakan fisik dapat membantu mereka memahami dan mengingat lebih baik untuk berbagai informasi.

Gaya belajar kinestetik akan mendorong anak lebih aktif bermain sambil belajar. Mereka akan lebih mudah memahami dengan merespons sesuatu yang ada di sekelilingnya.

Sebagai pelengkap pola hidup sehat dan pendukung cara belajar efektif, Anda juga bisa memberikan susu UHT siap minum seperti Frisian Flag Nutribrain Omega yang sudah mendapatkan logo centang hijau dari BPOM yang menandakan bahwa Frisian Flag Nutribrain Omega merupakan 'Pilihan Lebih Sehat' dibandingkan produk sejenis lainnya.

Susu ini diformulasikan khusus untuk anak usia 3-12 tahun dan mengandung Omega 3 & 6, serta asam linolenat yang penting untuk mendukung perkembangan otak anak. Dengan rasa lezat dari susu segar, Frisian Flag Nutribrain Omega bisa jadi pilihan lebih sehat untuk bantu anak memiliki akal cermat.

Frisian Flag Nutribrain Omega juga merupakan sumber protein, serta 9 vitamin dan 4 mineral. Vitamin dan Mineral ini termasuk, vitamin A, D3, E, B1, B2, B3, B6, B12, Kalium, Kalsium, Fosfor, Iodium, dan Zink.

Frisian Flag Nutribrain Omega, Nikmat & Bernutrisi!

Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh). 

Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!

Share
URL copied!

Artikel Terkait