Bergerak Maju Bersama Tingkatkan Status Gizi Keluarga Indonesia

Our Milkpedia

Berita

Jan 27, 2022

Bergerak Maju Bersama Tingkatkan Status Gizi Keluarga Indonesia

Bergerak Maju Bersama Tingkatkan Status Gizi Keluarga Indonesia

Mengusung semangat kolaborasi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memperingati Hari Gizi Nasional 2022 dengan tema “Aksi Bersama Cegah Stunting & Obesitas”. Mengingat pemenuhan gizi berkualitas dan pemberian akses gizi masih menjadi tantangan yang kita hadapi bersama saat ini.


Senada dengan semangat kolaborasi tersebut, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menekankan pentingnya pemenuhan dan memperluas akses gizi untuk membangun masa depan bangsa melalui webinar bertajuk "Bergerak Maju Bersama Demi Pemenuhan Gizi Keluarga Indonesia" Selasa (25/1/2022).


Kali ini, FFI menghadirkan sosok inspiratif yang turut berkontribusi dalam upaya peningkatan status gizi di Indonesia yaitu Guru Besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat FKMUI-Prof. Dr. drg Sandra Fikawati, MPH, Pendiri Rumah Singgah Sahabat Gizi-Ir. Irawati Susalit, Peserta program Kartini Peternak Indonesia-Rumini serta Corporate Affairs Director FFI-Andrew F. Saputro.


Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menargetkan penurunan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melakukan dua intervensi holistik yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Terkait intervensi spesifik yang berkaitan dengan sektor kesehatan setelah kelahiran, Kemenkes mendorong pemberian ASI eksklusif dan kecukupan makanan pendamping ASI, utamanya protein hewani – salah satunya melalui pemberian susu  [1]. 



Hal ini juga turut dijelaskan oleh Guru Besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat sekaligus Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKMUI, Prof. Dr. drg Sandra Fikawati, MPH. Menurutnya, protein hewani mutlak dibutuhkan karena memiliki kandungan Asam Amino Esensial (AAE) yang lengkap.


“AAE pada protein hewani berperan penting dalam proses pertumbuhan anak, dan di antara sekian banyak jenis protein hewani, susu merupakan salah satu yang dinilai paling efektif dalam menurunkan risiko stunting, karena selain praktis untuk dikonsumsi dan mengandung gizi lengkap, susu juga memiliki DIAAS (skor cerna protein) lebih tinggi, artinya protein susu dapat lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus manusia dibanding jenis protein hewani lainnya seperti daging, ikan, dan kedelai, namun perlu diingat, variasi asupan protein hewani dan jenis makanan lain tetap penting untuk dipenuhi,” jelas Prof. Fika.


Selain edukasi, ketersediaan sumber gizi berkualitas dari sektor hulu juga tidak kalah penting dalam upaya mengatasi masalah gizi. Kehadiran susu sebagai salah satu sumber protein hewani terbaik, tentunya tidak lepas dari kerja keras peternak sapi perah. Rumini, peternak sapi perah peserta program Kartini Peternak Indonesia binaan FFI, menjadi salah satu sosok inspiratif yang turut ambil bagian dalam upaya peningkatan status gizi, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga menyediakan sumber gizi untuk keluarga Indonesia.


“Bagi keluarga saya pribadi, selain menjadi sumber pendapatan ekonomi, susu juga menjadi sumber gizi penting yang menjadi fondasi dalam memulai hari. Inilah mengapa saya terus bergerak maju untuk turut ambil bagian dalam pemenuhan gizi keluarga Indonesia, melalui keahlian yang saya miliki, yaitu menjadi peternak sapi perah,” ungkap Rumini. 


Tantangan lainnya dalam upaya mengatasi masalah gizi adalah terbatasnya akses ketersediaan produk bergizi, terutama bagi masyarakat kurang mampu. Kondisi inilah yang membuat Ir. Irawati Susalit tergerak untuk mendirikan Rumah Singgah Sahabat Gizi di wilayah Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.


”Saya percaya, setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan akses gizi yang baik. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) menjadi langkah yang saya coba ambil, dimulai dengan ketersediaan pangan dan perbaikan gizi pada anak-anak dengan melibatkan partisipasi langsung dari ibu-ibu sebagai motor penggerak perubahan, saya berharap kelak akan terbangun masyarakat yang berkualitas dan mampu menciptakan perubahan untuk diri, keluarga, dan lingkungan,” jelas Irawati.


Selain itu, Corporate Affairs Director FFI Andrew F. Saputro turut mengapresiasi setiap pihak, yang telah menjadi pahlawan kemajuan gizi dengan cara mereka masing-masing, baik untuk keluarganya sendiri, maupun keluarga Indonesia lainnya. ”FFI mengajak keluarga Indonesia untuk bergerak maju bersama sesuai dengan peranan dan keahlian masing-masing dalam upaya peningkatan status dan pemenuhan gizi keluarga Indonesia, senada dengan visi perusahaan "Nourishing by Nature" untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras,” tutup Andrew.

    
   
 


 [1]  https://setkab.go.id/inilah-upaya-pemerintah-capai-target-prevalensi-stunting-14-di-tahun-2024/