BERANDA

SUSTAINABILITY

Sehat Sejahtera Selaras

MILKPEDIA

Nutrisi & Kesehatan Manfaat Minum Susu Kapan & Bagaimana Cara Minum Susu FAQ

RESEP KAMI

Resep dengan Susu Cair Resep dengan Kental Manis Resep dengan Susu Bubuk

AKTIVITAS KAMI

Menangkan Puasamu dengan Frisian Flag Cokelatnya Bikin Semua Nikmat Dunia Zuzhu Games Zuzhu & Zazha Kebaikan Susu 100 Tahun Frisian Flag Professional

PRODUK KAMI

Susu Kental Manis Susu Siap Minum Susu Bubuk Keluarga Susu Ibu dan Balita

PERUSAHAAN KAMI

Tentang Kami Galeri Photo Berita Siaran Pers Business Principles Safety Policy Tujuan Kami

KARIR

Overview Pusat Karir Event Artikel

FITUR KAMI

Massa Tubuh Gizi Harian

News

Tentang Kami Berita Galeri Foto Siaran Pers Tujuan Kami

Berita

May 31, 2023

Turut Majukan Industri Peternakan Sapi Perah, Frisian Flag Indonesia Tingkatkan Kapasitas Bisnis Peternak Muda Melalui Pelatihan Hingga ke Belanda

Sebuah langkah strategis yang dilakukan FFI bersama Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) melalui peluncuran program Young Progressive Farmer Academy (YPFA), Rabu (31/5).


Menurut data BPS , populasi sapi perah di Indonesia mencapai 592.897 ekor pada 2022 dengan produksi susu mencapai 957,19 ribu ton. Usaha peternakan sapi perah di Indonesia masih didominasi oleh usaha skala kecil yang memiliki satu sampai lima ekor sapi, dengan pemeliharaan yang bersifat tradisional sehingga produktivitas sapi perah masih di angka rata-rata 10-12 liter per ekor per hari .


Rendahnya penghasilan dari usaha kecil ini membuat peternak tidak fokus dan cenderung memiliki kegiatan ekonomi lainnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Di sisi lain, sebaran tertinggi usia peternak sapi perah adalah 50-60 tahun. Kondisi ini akan mengancam masa depan peternakan sapi perah dan industri susu di Indonesia.


Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan Program Young Progressive Farmer Academy ini adalah bagian dari komitmen FFI untuk mengembangkan peternakan sapi perah dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu.


“Melalui program ini kami ingin membina peternak muda skala kecil di Indonesia agar bisnis peternakan sapi perah mereka semakin berkembang.  Program ini sejalan dengan tujuan perusahaan “Nourishing Indonesia to Progress” dimana diharapkan para peternak muda yang dapat berkontribusi besar dalam mempertahankan bahkan mempercepat laju pertumbuhan sektor peternakan dan industri susu di Indonesia,” ujar Andrew F. Saputro.


Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Putu Juli Ardika, mengatakan rendahnya produksi susu di dalam negeri membuat Indonesia masih sangat tergantung pada impor bahan baku susu. Saat ini hanya 20% bahan baku susu yang tersedia di dalam negeri sehingga 80% sisanya masih harus diimpor. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan di hulu.


“Kementerian Perindustrian mengapresiasi program FFI Young Progressive Farmer Academy dari Frisian Flag Indonesia yang bertujuan mendorong minat peternak muda menjadi profesional dan memiliki kemampuan manajemen peternakan yang lebih baik dan berkelanjutan.  Sebagai kontribusi nyata industri pengolahan susu, program FFI Young Progressive Farmer Academy akan mendorong peningkatan produksi susu nasional melalui peningkatan skala bisnis peternak tradisional, produktivitas para peternak ini akan meningkat dan pada akhirnya ikut meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Putu Juli Ardika.


Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (Direktorat PPHNak) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Tri Melasari, juga turut mengapresiasi program FFI Young Progressive Farmer Academy yang ikut berkontribusi dalam upaya pemerintah meningkatkan produksi berkelanjutan peternakan sapi perah di Indonesia.


“Program ini akan membantu regenerasi peternak Indonesia dan membantu upaya kita bersama untuk mencapai Blue Print Persusuan Indonesia tahun 2013-2025 yang di antaranya menargetkan produktivitas sapi perah menjadi 20 liter/ekor/hari, populasi sapi perah menjadi 1,8 juta ekor, dan produksi dalam negeri bisa memenuhi 60 persen kebutuhan susu nasional,” ungkapnya.


Senada dengan itu, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Dedi Setiadi menambahkan “Hadirnya inisiatif semacam ini dari industri merupakan langkah yang strategis dalam upaya kita bersama untuk meningkatkan skala bisnis sekaligus kesejahteraan ekonomi dari para peternak sapi perah kita. Untuk jangka panjang, program seperti Young Progressive Farmer Academy dari FFI ini akan ikut berkontribusi dalam meningkatkan populasi sapi perah dan serta penyediaan susu segar dalam negeri di tanah air.”


Program ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan FFI untuk mengembangkan peternakan sapi perah Indonesia, menjawab isu regenerasi peternak sekaligus meningkatkan produktivitas serta kualitas susu yang dihasilkan juga pengembangan bisnis mereka dari skala kecil ke menengah. YPFA nantinya akan menyaring ratusan para peternak sapi perah muda, belasan peternak akan belajar mengenai manajemen peternakan sapi perah berstandar internasional di Belanda.



Berita Lainnya