BERANDA

SUSTAINABILITY

Sehat Sejahtera Selaras

MILKPEDIA

Nutrisi & Kesehatan Manfaat Minum Susu Kapan & Bagaimana Cara Minum Susu FAQ

RESEP KAMI

Resep dengan Susu Cair Resep dengan Kental Manis Resep dengan Susu Bubuk

AKTIVITAS KAMI

Menangkan Puasamu dengan Frisian Flag Cokelatnya Bikin Semua Nikmat Dunia Zuzhu Games Zuzhu & Zazha Kebaikan Susu 100 Tahun Frisian Flag Professional

PRODUK KAMI

Susu Kental Manis Susu Siap Minum Susu Bubuk Keluarga Susu Ibu dan Balita

PERUSAHAAN KAMI

Tentang Kami Galeri Photo Berita Siaran Pers Business Principles Safety Policy Tujuan Kami

KARIR

Overview Pusat Karir Event Artikel

FITUR KAMI

Massa Tubuh Gizi Harian

News

Tentang Kami Berita Galeri Foto Siaran Pers Tujuan Kami

Berita

Jul 06, 2023

Frisian Flag Indonesia Siap Kirimkan Belasan Peternak Muda Studi Ke Belanda, Genjot Produktivitas Peternakan Sapi Perah

FFI mengumumkan pemenang program Young Progressive Farmer Academy, Kamis, (6/7/2023). Nantinya, 12 peternak muda terpilih akan mempelajari praktik manajemen peternakan sapi terbaik dari peternak lokal di Belanda. Diharapkan dalam 3 tahun ke depan, mereka dapat bertumbuh menjadi peternak skala medium dengan kenaikan pendapatan hingga 50 persen.


Program ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendorong minat anak-anak muda menjadi peternak sapi perah yang sejahtera dan berkelanjutan, di tengah isu regenerasi peternak sapi perah di Indonesia.


Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan program Young Progressive Farmer Academy bertujuan mencari peternak muda yang berpikiran progresif untuk mengembangkan dan memajukan peternakan sapi perah di Indonesia.


“Kemajuan peternakan sapi perah di Indonesia sangat krusial dalam mendorong pemenuhan kebutuhan susu untuk Indonesia yang lebih sehat dengan asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh keluarga, sejalan dengan tujuan FFI yaitu ‘Nourishing Indonesia to Progress’ dan komitmen FFI untuk membangun keluarga yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras,” kata Andrew F. Saputro.


Tantangan yang dihadapi sektor peternakan sapi perah antara lain rendahnya skala kepemilikan sapi, keterbatasan lahan, tingginya biaya perawatan, hingga kurangnya pemahaman akan good dairy farming practices. Selain itu, isu regenerasi peternak juga menjadi tantangan, imbas rendahnya minat anak muda untuk masuk ke dunia peternakan. Saat ini usía rata – rata peternak sapi perah Indonesia adalah 56 tahun. Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) tahun lalu juga menjadi tantangan. Lebih dari 538 ribu ternak di 17 provinsi terjangkit, di mana 72 ribu ekor adalah sapi perah.


Program Young Progressive Farmer Academy menjadi salah satu inisiatif FFI untuk mendorong minat anak muda menjadi peternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia melalui capacity building, sejalan dengan tujuan FFI yaitu "Nourishing Indonesia to Progress".


Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Putu Juli Ardika, mengungkapkan kebanggaaanya atas penyelenggaraan program Young Progressive Farmer Academy.


“Para peternak muda ini berada pada bisnis yang tepat karena saat ini 80% bahan baku susu masih harus di impor, sementara dalam negeri itu baru tersedia 20%, jadi kesempatannya sangat bagus. Para pemenang program Young Progressive Farmer Academy ini dapat menjadi role model pengelolaan bisnis peternakan sapi perah yang modern dan menjadi motivator bagi peternak-peternak muda lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya serta berkontribusi pada peningkatan populasi serta peningkatan produksi dan kualitas susu segar di dalam negeri. Harapannya para peternak muda ini dapat memanfaatkan kesempatan yang disperoleh untuk berbuat yang sebesar-besarnya baik itu untuk usahanya sendiri, lingkungannya, maupun untuk negara ini. Sangat baik kalau kita dapat membantu pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.


Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Tri Melasari mengapresiasi program Young Progressive Farmer Academy sebagai salah satu upaya berkelanjutan PT Frisian Flag Indonesia untuk turut serta membangun persusuan nasional dengan meningkatkan minat dan kapasitas peternak muda Indonesia dan dapat melahirkan generasi muda peternak sapi perah yang inovatif, mandiri, dan progresif.


"Semoga nanti ke-12 pemenang dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik dan dapat memenuhi ekspektasi dan harapan yang ditetapkan baik dalam aspek produksi maupun pendapatan, dan lebih penting lagi dapat menjadi inspirator dan agen perubahan di lingkungan masing-masing. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan menjadi contoh bagi industri pengolahan susu lainnya untuk juga bermitra dengan peternak dan melahirkan program-program pemberdayaan peternak muda yang inovatif dan implementatif lainnya,” ujar Tri Melasari.


Pada kesempatan yang sama, The Agricultural Counsellor untuk Indonesia Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Joost Van Uum, mengatakan program Young Progressive Farmer Academy menunjukkan komitmen FFI untuk peningkatan kapasitas peternak Indonesia.


"Program ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang susu tapi untuk meningkatkan kualitas industrinya dan melahirkan generasi baru untuk peternakan di Indonesia. Para peserta akan mendapatkan pengetahuan, bisnis, dan bisa lebih mampu menjadikan bisnis ini lebih efisien, menguntungkan, dan lebih produktif. Termasuk bagaimana caranya memiliki strategi bisnis untuk mengembangkan dan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar. Saya berharap, di Belanda teman-teman mendapatkan pengalaman dan insight lebih untuk dibawa ke Indonesia dan dapat diaplikasikan dan berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk lingkungan sekitar,” katanya.


Sementara itu, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Dedi Setiadi, mengatakan kesadaran anak-anak muda untuk meneruskan usaha peternakan sapi perah keluarganya perlu terus didorong sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan industri dan mengatasi berbagai masalah persusuan. 


Program Young Progressive Farmer Academy patut dicontoh sebagai inisiatif industri dalam program edukasi dan kompetisi untuk meningkatkan skala bisnis sekaligus kesejahteraan para peternak sapi perah kita, sehingga sektor ini akan terus menarik minat anak-anak muda,” tutup Dedi.


Sebelumnya, pada periode 19 Mei sampai 27 Juni, dewan juri telah menyeleksi berbagai perencanaan bisnis yang diajukan oleh para peternak muda dari mitra koperasi FFI di seluruh Indonesia, dan memilih 36 perencanaan bisnis yang potensial berkembang di masa depan. Selanjutnya, ke-36 perencanaan bisnis ini diberikan kepada juri lapangan dan juri panel untuk seleksi lanjutan berupa penilaian terhadap perencanaan, verifikasi, dan wawancara dengan peserta di lapangan. Setelah itu dewan juri memilih 12 peternak yang dianggap memiliki perencanaan bisnis terbaik.



Berita Lainnya