6 Kandungan Susu yang Baik Bagi Kesehatan

Banner
| 06 Okt 2017

6 Kandungan Susu yang Baik Bagi Kesehatan

6 Kandungan Susu yang Baik Bagi Kesehatan

Susu termasuk sebagai minuman yang banyak disajikan segala usia karena kandungan susu kaya akan nutrisi dan protein yang baik bagi kesehatan tubuh terutama dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Jika berbicara mengenai seberapa sering seseorang mengonsumsi susu setiap hari, mungkin sebagian besar akan menjawab cukup sering.

Adapun jenis susu yang paling banyak dikonsumsi adalah susu sapi. Selain rasanya yang lezat, susu sapi juga terjangkau harganya, sehingga mudah sekali dinikmati oleh semua orang. Selain itu, susu sapi juga dinilai punya kandungan nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan tubuh. Anda mungkin sudah tahu apa saja kandungan nutrisi dan gizi dalam segelas susu. Namun, apakah cukup kita mengonsumsi segelas susu dalam sehari?

 

Apa Saja Kandungan Susu yang Dikonsumsi Setiap Hari?

Kalsium

Yang paling sering diingat jika membicarakan mengenai kandungan susu yang utama adalah kalsium. Sumber kalsium paling tinggi terdapat pada susu. Kalsium adalah nutrisi yang terkandung dalam kelompok mineral memiliki fungsi untuk mempercepat proses mineralisasi gigi dan sebagai bahan utama pembentukan tulang.

Oleh sebab itu, kalsium sangat baik untuk menunjang pertumbuhan dan pemeliharaan tulang serta membantu membentuk gigi menjadi lebih kuat terutama untuk gigi susu, masa pertumbuhan gigi orang dewasa dan saat Anda mencapai usia dewasa. Saat gigi mulai tumbuh, gigi akan sangat memerlukan kalsium agar dapat tumbuh dengan baik.

Baca Juga : RESEP ES KOPYOR JELLY, HIDANGAN NIKMAT PELEPAS DAHAGA

Perlu dicatat kandungan susu bukan hanya kalsium. Kandungan susu lainnya yaitu fluor yang merupakan mineral penting untuk menunjang pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan tulang serta gigi. Fungsi fluor adalah sebagai pembentuk kristal hydroxyapatite untuk mencegah gigi mengalami demineralisasi. Demineralisasi adalah proses berhentinya mineral dalam tulang-tulang atau jaringan keras tubuh. Hal ini menyebabkan tulang dan gigi menjadi rapuh saat gigi terkena asupan makanan dan minuman yang memiliki rasa masam.

Protein

Selanjutnya kandungan susu selain kalsium adalah protein dengan jumlah 3,2 gram. Kandungan protein pada susu sangat berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, protein dalam kandungan susu juga berfungsi memberi asam amino utama yang berguna membentuk jaringan tubuh dan membangun sel tubuh yang baru. Protein susu yang paling utama adalah kasein, laktalbumin, immunoglobulin, lactoglobulin, laktoferin dan albumin. Albumin ini memiliki aktivitas biologis secara langsung atau setelah terdegradasi menjadi peptida bioaktif. Peptida bioaktif bisa terbentuk secara alami selama proses fermentasi susu, seperti yang biasa terjadi pada berbagai jenis olahan susu yaitu keju dan produk susu fermentasi.

Lemak

Lemak juga menjadi salah satu kandungan susu. Tenang saja, lemak yang ada di dalam kandungan susu termasuk dalam lemak sehat yang tidak dapat menyebabkan Anda terkena penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, lemak susu dapat menurunkan risiko obesitas yang secara tidak langsung juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Lemak susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang di dalamnya terkandung gula, garam-garam mineral dan protein dalam bentuk suspensi koloidal. Lemak dalam kandungan susu berbentuk jutaan bola kecil berdiameter antara 1-20 mikrometer dengan garis tengah rata-rata 3 mikrometer. Bentuk lemak susu adalah cair sehingga mudah dicerna. Jumlah lemak yang terdapat pada kandungan susu ada sekitar 3,5 gram yang berarti sedikit lebih banyak dari kandungan protein susu itu sendiri.

Laktosa

Laktosa merupakan penyebab susu terasa manis. Kandungan susu laktosa adalah 4,5%. Komposisi susu sangat lengkap seperti karbohidrat, laktosa, protein, lemak dan vitamin terdapat dalam susu. Laktosa mengandung dua unsur yaitu glukosa dan galaktosa. Laktosa pun masih dalam karbohidrat yang aman dikonsumsi oleh tubuh manusia. Tanpa adanya karbohidrat, tubuh akan cepat lelah, lemas, lesu dan letih. Laktosa tidak terlalu manis, maka dari itu cukup aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Vitamin

Vitamin juga ada dalam kandungan susu. Vitamin yang ada di dalam kandungan susu, diantaranya vitamin B1 dengan fungsi untuk membantu dalam mengolah karbohidrat menjadi glukosa dan akan menghasilkan energi untuk berbagai fungsi organ dalam tubuh. Selain itu, ada juga vitamin B1 yang bermanfaat mempertahankan fungsi saraf dan kesehatan jantung Anda.

Vitamin C juga terdapat pada kandungan susu , vitamin C mampu memperbaiki jaringan sel kulit, mencegah tekanan darah naik, meningkatkan kesehatan mata dan mencegah sel kanker tumbuh. Selain dapat mencegah tekanan darah naik, vitamin C juga dapat meningkatkan mood, menurunkan risiko serangan jantung, mengurangi gejala pilek, mencegah stroke dan mencegah penuaan dini.

Di beberapa produk susu mengandung Vitamin A yang dapat melindungi mata dari kerusakan. Selain itu, Vitamin A dalam kandungan susu juga dapat memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan kesehatan kulit.

Selanjutnya ada vitamin D yang juga terdapat dalam kandungan susu untuk memperkuat tulang dan gigi, serta menjaga kesehatan otot tubuh. Selain vitamin-vitamin ini, kandungan susu juga terdapat vitamin E dan K yang larut dalam lemak.

Enzim

Kandungan susu lainnya berupa enzim yaitu: lipase, fosfatase, peroksidase, katalase, galaktose, dehidrogenase dan lactose. Enzim utama yang sangat normal terdapat dalam kandungan susu adalah enzim laktoperoksidase, katalase, anti oksidase, ribonuklease, aldolase, lactase, kelompok fosfatase, lipase, esterase, protease, amilase dan oksidase. Enzim yang berperan penting sebagai indikator panas adalah fosfatase dan peroksidase. Enzim inilah yang baik untuk tubuh manusia.

Baca Juga: Susu UHT Frisian Flag Milky Pilihan Tepat untuk Anak

Cukupkah Mengonsumsi Segelas Susu Dalam Sehari?

Meski kandungan susu memiliki nutrisi yang lengkap, Anda tetap membutuhkan kandungan zat gizi lainnya untuk mencukupi kebutuhan energi harian Anda. Karena itu sebaiknya Anda melengkapi menu harian Anda dengan nutrisi yang terkandung dari makanan sehat lainnya seperti:

Karbohidrat Sebagai Sumber Energi

Selain dalam kandungan susu, karbohidrat alami dapat Anda temukan dalam nasi, biji-bijian, umbi, kacang, buah dan sayuran. Sumber karbohidrat seperti nasi sering disebut sebagai penyebab utama berat badan naik. Padahal, asupan karbohidrat sangat penting artinya bagi tubuh. Sebagai sumber energi yang paling utama, Anda bisa mencukupi kebutuhan karbohidrat dengan mengonsumsi biji-bijian, gandum dan sereal. Namun karena karbohidrat dapat dibakar dengan mudah, Anda membutuhkan sumber kalori cadangan selain dari lemak atau protein.

Protein Tambahan

Meski protein terdalam dalam kandungan susu. Anda juga tetap harus menambah asupan protein dalam bentuk telur atau ayam setiap harinya. Saat karbohidrat bisa dibakar dengan sangat mudah saat Anda melakukan aktivitas. Dalam hal ini Anda masih bisa mendapatkan energi dari sumber lain yaitu protein. Protein sangat diperlukan guna memberi rasa kenyang lebih lama. Anda bisa memperoleh asupan protein sehari-hari dalam kandungan susu, telur dan ikan, daging merah atau daging putih serta kacang-kacangan. Selain membantu mencukupi kebutuhan kalori harian, protein juga akan membantu Anda mengatasi rasa lapar selama beraktivitas.

Nutrisi Tambahan

Di dalam kandungan susu terdapat nutrisi yang tinggi. Kendati demikian, makanan sehat yang kaya nutrisi pun penting untuk bahan bakar otak. Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman dapat membuat otak kelaparan. Jika Anda tidak mendapatkan glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi otak atau memori dapat terganggu. Anda bisa mengonsumsi buah-buahan seperti stroberi, apel, pir, pepaya bahkan Anda bisa mendapatkan nutrisi dari tomat panggang atau makanan yang berwarna-warni lainnya.

Pentingnya Minum Susu Secara Rutin

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, kandungan susu yang kaya nutrisi sangat baik bagi pertumbuhan. Tubuh membutuhkan beragam nutrisi agar organ-organ dapat berfungsi dengan baik dan terlindungi dari zat atau kuman penyebab penyakit.

Secara umum, nutrisi terbagi menjadi dua jenis, diantaranya makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi merupakan kelompok nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan, mikronutrisi merupakan kelompok nutrisi yang dibutuhkan tubuh hanya dalam jumlah kecil, yaitu vitamin dan mineral.

Dua nutrisi tersebut dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Kandungan susu juga memiliki makronutrisi dan mikronutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Karena susu merupakan sumber nutrisi yang baik, sudah sepatutnya mengonsumsi susu secara rutin sebagai upaya menjalani gaya hidup sehat.

Meski kandungan susu sangat baik untuk kesehatan tubuh, namun tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi susu secara berlebihan. Pasalnya, mengonsumsi susu secara berlebihan bisa memicu masalah kesehatan, seperti alergi dan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, cukup mengonsumsi susu sesuai kebutuhan harian Anda, ya!

Berapa Banyak Susu yang Perlu Anda Konsumsi Setiap Hari?

Perlu Anda pahami bahwa kandungan susu berupa karbohidrat dalam bentuk laktosa dan galaktosa memiliki tingkat lebih tinggi dibanding dalam olahan susu lain, seperti yogurt dan keju.

Meski kandungan susu kaya akan nutrisi dan protein, tapi minum susu ada aturan dan batasannya. Menurut ilmuwan nutrisi, Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD susu tidak boleh diminum lebih dari tiga gelas dalam satu hari. Untuk anak-anak hanya boleh minum susu 2 gelas sehari atau 2 kemasan dengan ukuran 200 ml. Sangat dianjurkan juga minum sesuai dengan berat badan. Sedangkan untuk orang dewasa hanya boleh minum susu sebanyak 2 sampai 3 gelas dalam sehari atau 2 kemasan susu berukuran 250 ml.

Beberapa penelitian pernah melakukan riset tentang berapa banyak susu yang perlu kita minum dalam satu hari dengan hasil yaitu, untuk orang dewasa sebaiknya tidak minum susu lebih dari 3 gelas atau lebih dari satu liter susu dalam satu hari karena bisa berbahaya untuk kesehatan. Sedangkan untuk anak-anak sangat dianjurkan hanya minum susu sebanyak 2 gelas sehari atau setara 500 ml dalam sehari.

Waktu Terbaik Minum Susu

Minum susu menjadi salah satu kebiasaan yang sudah terbawa sejak masa kecil, ada yang meminumnya di pagi hari saat sarapan atau di malam hari saat sebelum tidur. Namun, kapankah waktu terbaik minum susu?

Penelitian dalam publikasi American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa minum susu rendah lemak di pagi hari bisa membantu kenyang lebih lama sehingga bisa mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi saat makan siang. Kandungan susu rendah lemak sangat cocok bagi Anda yang ingin memulai gaya hidup sehat. Kandungan susunya meliputi kadar lemak rendah, yaitu sekitar 1,3% hingga 1,4%.

Meskipun susu dapat menekan nafsu makan, Anda tetap harus memperhatikan jumlah asupan susu saat sarapan. Dr. Kedar Upadhyay, seorang pakar Ayurveda menyarankan agar Anda menjadikan susu sebagai pendamping saat sarapan sebagai pelengkap sereal atau oats, buah dan sayur. Dalam laman Curejoy.com, Ia juga menyebutkan bahwa waktu minum susu terbaik yaitu saat malam hari. Kandungan susu asam amino triptofan dapat mendorong tubuh memproduksi serotonin dan melatonin yang dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak.

Namun, langkah tepat dalam memilih waktu terbaik untuk minum susu yaitu menyesuaikan dengan kebiasaan dan kebutuhan harian Anda. Bagi orang dewasa, waktu minum susu yang direkomendasikan adalah pagi sebelum beraktivitas untuk memenuhi asupan nutrisi lengkap dan malam sebelum tidur. Untuk anak, hindari memberikan susu saat mendekati waktu makannya.

Dampak yang Ditimbulkan Jika Anda Kurang Mengonsumsi Susu

Banyak orang masih tidak menyadari pentingnya minum susu, terutama susu tinggi kalsium. Padahal kandungan susu memiliki nutrisi penting untuk pertumbuhan. Jika tidak terbiasa mengonsumsi susu sejak kecil hingga dewasa, tentu akan menimbulkan beberapa dampak sebagai berikut:

Kekurangan Kalsium, Vitamin D dan Protein

Di dalam kandungan susu, terkandung beberapa nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D dan protein. Ketiganya memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang. Bagi Anda yang kurang cermat dalam menjaga kesehatan tulang, dampaknya memang tidak langsung terasa. Namun jika kebiasaan ini terus dilanjutkan, besar kemungkinan osteoporosis menyerang saat usia senja. Sebelum osteoporosis menyerang, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi susu tinggi kalsium secara teratur.

Berat Badan Rendah

Di dalam kandungan susu terdapat lemak dan protein yang cukup tinggi. Keduanya turut berkontribusi dalam meningkatkan berat badan atau menjaganya agar tetap ideal. Ini sangat terasa bagi mereka yang pada dasarnya memiliki jenis tubuh kurus. Kurangnya asupan susu dapat berdampak pada berat badan yang sukar bertambah. Bahkan sekedar mempertahankan berat badan ideal saja akan cukup sulit. Meski demikian, konsumsi susu yang terlalu sering juga bisa memicu timbulnya obesitas.

Berisiko Terserang Osteoporosis

Kalsium menjadi kandungan susu terbaik yang dapat memperkuat tulang. Oleh karena itu, sangat penting mengonsumsi kalsium sejak kecil untuk menghindari osteoporosis. Pengeroposan tulang atau osteoporosis memang tidak muncul begitu saja. Biasanya penyakit ini baru dirasakan saat usia semakin bertambah tua. Sesuai dengan namanya, tulang keropos sangat mudah patah. Bahkan jatuh sedikit saja bisa berdampak serius. Penyebabnya tidak lepas dari kurangnya asupan kalsium semasa muda.

Agar kesehatan tulang terjaga, anak-anak berusia di atas 1 tahun membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari, sedangkan orang dewasa 1.000-1.200 mg per hari. Kebutuhan kalsium bisa tersebut bisa Anda dapatkan dalam kandungan susu, makanan, dan minuman tertentu, seperti keju, ikan, yogurt, dan kacang kedelai.

Sistem Imun Menurun

Merasa sering lelah, flu, dan batuk? Mungkin konsumsi produk susu Anda harus mulai ditingkatkan. Kurangnya konsumsi susu membuat tubuh kekurangan vitamin B12 yang dapat menjaga sistem imun tubuh. Tidak hanya itu, kurangnya Vitamin D yang terdapat dalam kandungan susu menyebabkan tubuh rentan terinfeksi bakteri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi susu sejak masa kecil karena di dalamnya mengandung vitamin B1, vitamin B12, dan Vitamin D yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

Kesehatan Mata Menurun

Vitamin A termasuk nutrisi di dalam kandungan susu yang melimpah. Kandungan susu yang satu ini sangat penting untuk kesehatan indera penglihatan. Jika asupan Vitamin A tidak tercukupi, dapat menurunkan kualitas penglihatan hingga bisa meningkatkan risiko sejumlah penyakit mata, seperti degenerasi makula.

Berisiko Menurunkan Fungsi Otot dan Otak

Kandungan susu zat besi berperan besar terhadap kesehatan fungsi otak. Zat besi diperlukan untuk pembentukan hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Dengan tercukupinya kebutuhan oksigen tersebut, fungsi otak anak seperti kemampuan belajar dan daya fokusnya akan terdukung. Tak hanya itu, zat besi dalam kandungan susu pun berperan penting dalam mencegah anemia.

Penurunan Fungsi Psikis

Riset menunjukkan, kekurangan susu dalam asupan sehari-hari membuat pikiran Anda kacau. Hal ini bisa memicu gangguan fisik melalui kondisi binge eating (memuntahkan makanan) atau over eating (makan berlebihan). Sedangkan, orang yang mengonsumsi susu sejak kecil memiliki tingkat kognisi yang lebih tinggi. Bagi orang dewasa, protein dan asam amino dalam kandungan susu dapat mempertahankan keseimbangan hormon.

Baca Juga: Nutrisi Terjangkau

Jenis Susu yang Baik Untuk Kesehatan

Susu Oat

Kandungan susu oat sangat baik untuk kesehatan tubuh. Susu oat mengandung serat larut yang dapat menyerap air dan berubah menjadi gel selama dalam proses pencernaan, yang akhirnya dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat Anda kenyang lebih lama. Serat larut dalam susu oat atau susu gandum juga dapat mengurangi kadar kolesterol.

Susu Almond

Meski susu almond merupakan sumber alami antioksidan vitamin E, namun kandungan susunya rendah protein dan kaya akan nutrisi. Susu ini dapat mengontrol kadar kolesterol, mengandung vitamin E yang baik untuk kulit, dan dapat mencegah diabetes.

Susu Sapi

Susu sapi merupakan susu yang paling banyak dikonsumsi dan memiliki sumber protein yang tinggi. Kandungan susu sapi meliputi kalsium, vitamin, protein, kalium, dan fosfor yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Susu Kedelai

Kandungan susu kedelai memiliki nutrisi yang hampir sama dengan susu sapi. Di dalamnya terdapat protein tinggi dan antioksidan untuk menjaga sistem imun. Susu kedelai juga aman dikonsumsi siapa saja, khususnya yang alergi terhadap susu sapi.

Susu Sari Hemp

Susu sari hemp terbuat dari biji hemp dengan kandungan susu yang cukup protein dan rendah gula. Susu ini bisa menjadi alternatif bagi yang ingin diet meski proteinnya tidak terlalu banyak seperti susu sapi.

Kandungan susu dengan zat gizi seimbang pun terdapat dalam susu Frisian Flag yang bisa membantu Anda bertenaga untuk aktivitas seharian.

Frisian Flag Indonesia menyediakan susu siap minum bergizi dengan kemasan kotak dan botol yang praktis dan higienis dalam ukuran sekali minum dan ukuran yang dapat dikonsumsi oleh keluarga. Susu Siap Minum Frisian Flag Purefarm Full Cream diproduksi dari susu segar, mengandung zat gizi makro (protein, karbohidrat dan lemak) dan sumber 7 Vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B6 dan B12), dan Vitamin E dan B5 serta sumber 3 mineral (Kalsium, Fosfor dan Yodium) dan Magnesium, Zinc, Selenium, Natrium dan Kalium. Bercita rasa full cream yang gurih dan lezat.

Baca Juga : RESEP PANGSIT KUAH SUSU

Konsumsi 2 kotak Frisian Flag Purefarm Full Cream mendukung kurang lebih 25% asupan protein yang dibutuhkan dalam sehari (berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal). Susu ini tersedia dalam kemasan kotak praktis 225 ml, 450 ml dan kemasan keluarga: 900 ml. Jadikan Frisian Flag Purefarm Full Cream sebagai bagian dari pola hidup sehat keluarga Anda.

Lengkapi kandungan gizi susu harian Anda dengan Frisian Flag Purefarm Full Cream.


Artikel Terkait